KARANGANYAR, KOMPAS.com - Musim hujan yang datang terlambat menyebabkan petani juga terlambat memulai musim tanam baru. Sampai kini, baru turun hujan dua kali di wilayah eks Karesidenan Surakarta. Petani menunggu 10 kali lagi turun hujan agar sawah bisa diolah untuk mulai bercocok tanam. Setelah itu, petani butuh sedikitnya 25 hari untuk menyemai benih padi.
"Seharusnya waktu-waktu seperti ini kami sudah mulai tanam tapi karena hujannya tidak juga turun, kami belum bisa mengolah sawah. Ini tanahnya masih ditanami kacang tanah yang saya panen hari ini. Saking keringnya, tanahnya perlu disirami agar kacangnya bisa dicabut. Untuk menyiram, saya ambil dari sumur bor yang disedot dengan mesin diesel," kata Suwarno (56), petani di Kelurahan Gedongan, Kecamatan Colomadu, Kabupaten Karanganyar, Selasa (27/10).
Akibat terlambatnya musim tanam, menurut petani lainnya, Samidi (50), tanaman padi rentan terserang hama, seperti wereng. Ini karena masa tanam yang tidak serentak.
"Hama dari tanaman lain yang sudah besar akan pindah ke tanaman kami yang masih muda dan belum kuat menahan hama. Hasil panen pun akan menurun kualitas dan kuantitasnya jika terserang hama," kata Samidi.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.