Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pertolongan Itu Tak Kunjung Datang

Kompas.com - 03/10/2009, 09:46 WIB

PADANG, KOMPAS.com — "Suara minta tolong itu masih terus terngiang di telinga saya, mulai dari teriakan keras, perlahan, rintihan hingga sayup-sayup, lalu hilang sama sekali," kata Toni, pemilik Lembaga Bimbingan Belajar SSG Padang, Sumbar.

Setelah berkata itu, Tony tertunduk lunglai dengan mata seolah menahan tangis sambil menatap reruntuhan gedung berlantai empat tempat usahanya yang telah rata dengan tanah.

Saat gempa berkekuatan 7,6 pada skala Richter terjadi pada Rabu sore, diperkirakan ada 40 siswa masih belajar di gedung itu. Kini nasib mereka belum diketahui karena upaya evakuasi belum lagi dilakukan oleh pihak mana pun.

"Setelah gempa dan gedung ambruk, saya mendengar teriakan minta tolong dari reruntuhan itu, tapi tiada yang bisa menolong karena reruntuhan sangat tinggi dengan tiang-tiang beton besar," katanya.

Ia menyebutkan, saat hari masih terang (sore menjelang malam) teriakan-teriakan itu masih nyaring, meski tak ada daya untuk memberikan bantuan.

"Menjelang tengah malam, suara-suara itu masih terdengar meski mulai perlahan, yang membuat hati perih mendengarnya di tengah guyuran hujan dan padamnya aliran listrik yang membuat suasana kian mencekam," ujarnya.

Saat menjelang subuh, suara minta tolong meski hanya sayup-sayup dan rintihan lemah masih terdengar. Ketika hari pagi dan mulai terang, suara-suara minta tolong itu sudah tidak terdengar lagi.

Tony selaku pemilik bimbel telah menghubungi aparat dan Satkorlak agar segera menurunkan tim SAR ke lokasi reruntuhan gedung. Namun hingga siang dan sore hari, belum juga ada yang datang menolong.

Ia nampak pasrah, tetapi masih berharap tim SAR segera datang membantu karena untuk mencari para korban hanya bisa dilakukan dengan bantuan alat berat dan petugas SAR.

"Kami tidak bisa berbuat apa-apa, kami pasrah hanya bisa mendengar dan melihat serta terus berharap bantuan segera datang untuk menolong mereka, tapi sampai kini tak kunjung tiba," katanya lirih.

Hingga Jumat, upaya mencari korban di reruntuhan gedung itu belum juga dilakukan, dan nasib korban yang diduga tertimbun belum dapat diketahui.

Upaya pencarian korban gempa yang tertimbun reruntuhan gedung memang belum merata karena tim SAR yang hanya dibantu beberapa alat berat terfokus di lokasi yang diduga terdapat korban dalam jumlah besar, mencapai ratusan.

Lokasi-lokasi lain belum bisa ditangani. Masih terlihat, puing-puing bangunan yang diduga di bawahnya terdapat banyak korban yang belum dapat dibantu.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Tanggal 12 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 12 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Tanggal 11 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 11 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Demokrat Anggap Rencana Prabowo Tambah Kementerian Sah Saja, asal...

Demokrat Anggap Rencana Prabowo Tambah Kementerian Sah Saja, asal...

Nasional
Indonesia Digital Test House Diresmikan, Jokowi: Super Modern dan Sangat Bagus

Indonesia Digital Test House Diresmikan, Jokowi: Super Modern dan Sangat Bagus

Nasional
Menko Polhukam Harap Perpres 'Publisher Rights' Bisa Wujudkan Jurnalisme Berkualitas

Menko Polhukam Harap Perpres "Publisher Rights" Bisa Wujudkan Jurnalisme Berkualitas

Nasional
Saksi Sebut Kementan Beri Rp 5 Miliar ke Auditor BPK untuk Status WTP

Saksi Sebut Kementan Beri Rp 5 Miliar ke Auditor BPK untuk Status WTP

Nasional
Kasus Dugaan Asusila Ketua KPU Jadi Prioritas DKPP, Sidang Digelar Bulan Ini

Kasus Dugaan Asusila Ketua KPU Jadi Prioritas DKPP, Sidang Digelar Bulan Ini

Nasional
Gubernur Maluku Utara Nonaktif Diduga Cuci Uang Sampai Rp 100 Miliar Lebih

Gubernur Maluku Utara Nonaktif Diduga Cuci Uang Sampai Rp 100 Miliar Lebih

Nasional
Cycling de Jabar Segera Digelar di Rute Anyar 213 Km, Total Hadiah Capai Rp 240 Juta

Cycling de Jabar Segera Digelar di Rute Anyar 213 Km, Total Hadiah Capai Rp 240 Juta

Nasional
Hindari Konflik TNI-Polri, Sekjen Kemenhan Sarankan Kegiatan Integratif

Hindari Konflik TNI-Polri, Sekjen Kemenhan Sarankan Kegiatan Integratif

Nasional
KPK Tetapkan Gubernur Nonaktif Maluku Utara Tersangka TPPU

KPK Tetapkan Gubernur Nonaktif Maluku Utara Tersangka TPPU

Nasional
Soal Kemungkinan Duduki Jabatan di DPP PDI-P, Ganjar: Itu Urusan Ketua Umum

Soal Kemungkinan Duduki Jabatan di DPP PDI-P, Ganjar: Itu Urusan Ketua Umum

Nasional
Kapolda Jateng Disebut Maju Pilkada, Jokowi: Dikit-dikit Ditanyakan ke Saya ...

Kapolda Jateng Disebut Maju Pilkada, Jokowi: Dikit-dikit Ditanyakan ke Saya ...

Nasional
Jokowi dan Prabowo Rapat Bareng Bahas Operasi Khusus di Papua

Jokowi dan Prabowo Rapat Bareng Bahas Operasi Khusus di Papua

Nasional
Kemenhan Ungkap Anggaran Tambahan Penanganan Papua Belum Turun

Kemenhan Ungkap Anggaran Tambahan Penanganan Papua Belum Turun

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com