Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Gempa Sumatera Masih Menyisakan Misteri

Kompas.com - 02/10/2009, 05:37 WIB

KOMPAS.com - Kejutan terjadi pada Kamis (1/10) pagi ketika Sungai Penuh, sekitar 160 kilometer dari Padang, diguncang gempa berkekuatan 7,0 skala Richter. Pusat gempa Padang berada di Palung Sumatera, di laut, sementara pusat gempa Sungai Penuh berada di daratan, yaitu di Patahan Sumatera. Keduanya membentang sepanjang utara-selatan Pulau Sumatera.

Sumber kedua gempa itu tak berkaitan satu sama lain. Yang dekat Padang adalah gempa dari patahan aktif pada lempeng Indo-Australia, sedangkan yang di Sungai Penuh terjadi pada Patahan Sumatera yang membelah wilayah Bukit Barisan.

Demikian pendapat pakar geologi dari Pusat Geoteknologi Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia, Danny Hilman Natawijaya, kemarin. Di bawah ini kami turunkan wawancara dengan Danny Hilman terkait fenomena rentetan gempa di Sumatera.

Apa perbedaan karakter gempa dari kedua pusat gempa tersebut di daratan dan lautan?

Di zona subduksi, kekuatan gempa maksimumnya lebih dari 8 SR, bahkan sampai 9,3 SR seperti gempa Aceh, dengan periode ulang (siklus gempa) yang lebih panjang, hingga ratusan tahun. Sementara di Patahan Sumatera kekuatan maksimumnya tak lebih dari 8 SR (dalam sejarah yang paling besar hanya 7,7 SR), tetapi kejadian gempanya relatif lebih sering.

Ancaman bencana dari Mentawai megathrust, selain guncangannya, juga bisa menimbulkan tsunami. Karena letaknya di daratan dan banyak melewati wilayah populasi padat, guncangannya bisa sangat mematikan walau kekuatannya tidak mencapai 8 SR.

Sejak gempa Aceh tahun 2004, serentetan gempa besar terjadi susul-menyusul, terutama di Sumatera dan Jawa. Sebenarnya apa yang sedang terjadi?

Ini menandakan akumulasi tekanan tektonik (energi gempa) pada wilayah batas lempeng (plate boundaries) Sumatera-Jawa secara kebetulan sudah tinggi. Akumulasi energi di setiap sumber gempa/patahan aktif sudah penuh sehingga pada 10 tahun terakhir kita menyaksikan pelepasan akumulasi tekanan tektonik secara beruntun, terjadi gempa saling susul.

Sumber gempa paling besar di wilayah ini adalah pada batas lempeng (zona subduksi) di bawah Mentawai (Siberut-Sipora-Pagai) yang disebut sebagai Mentawai megathrust. Gempa Padang berkekuatan 7,6 SR lokasinya persis di pinggir timur megathrust ini. Sumber gempa ini sudah pada akhir siklus, siap meledak setiap saat dan kekuatannya bisa mencapai 8,8-8,9 SR kalau tekanan tektoniknya dilepaskan sekaligus.

Gempa Nias tahun 2005 (8,7 SR) memecahkan segmen megathrust persis di utara Mentawai megathrust. Gempa Bengkulu tahun 2007 (8,4 SR dan 7,9 SR) memecahkan segmen megathrust persis di selatan Mentawai megathrust. Rentetan gempa 7 SR terjadi Februari 2008 dan Agustus 2009, juga di sekitar ”inti” Mentawai megathrust. Sejauh ini Mentawai megathrust ”selalu dilewati”. Ini misteri alam.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

14 Negara Disebut Akan Ambil Bagian dalam Super Garuda Shield 2024

14 Negara Disebut Akan Ambil Bagian dalam Super Garuda Shield 2024

Nasional
Khofifah Ingin Duet dengan Emil Dardak, Gerindra: Kami Akan Komunikasi dengan Partai KIM

Khofifah Ingin Duet dengan Emil Dardak, Gerindra: Kami Akan Komunikasi dengan Partai KIM

Nasional
Wamenkeu Sebut Pemilu 2024 Berkontribusi Besar Dorong Pertumbuhan Ekonomi

Wamenkeu Sebut Pemilu 2024 Berkontribusi Besar Dorong Pertumbuhan Ekonomi

Nasional
Mensos Risma Janjikan 3 Hal kepada Warga Kabupaten Sumba Timur

Mensos Risma Janjikan 3 Hal kepada Warga Kabupaten Sumba Timur

Nasional
SYL Renovasi Rumah Pribadi, tapi Laporannya Rumah Dinas Menteri

SYL Renovasi Rumah Pribadi, tapi Laporannya Rumah Dinas Menteri

Nasional
Jaksa KPK Sebut Nilai Total Gratifikasi dan TPPU Gazalba Saleh Capai Rp 62,8 M

Jaksa KPK Sebut Nilai Total Gratifikasi dan TPPU Gazalba Saleh Capai Rp 62,8 M

Nasional
Ratas Evaluasi Mudik, Jokowi Minta 'Rest Area' Diperbanyak

Ratas Evaluasi Mudik, Jokowi Minta "Rest Area" Diperbanyak

Nasional
Dugaan TPPU Hakim Gazalba Saleh: Beli Alphard, Kredit Rumah Bareng Wadir RSUD di Jakarta

Dugaan TPPU Hakim Gazalba Saleh: Beli Alphard, Kredit Rumah Bareng Wadir RSUD di Jakarta

Nasional
Anggota Bawaslu Intan Jaya Mengaku Disandera KKB Jelang Pemilu, Tebus Ratusan Juta Rupiah agar Bebas

Anggota Bawaslu Intan Jaya Mengaku Disandera KKB Jelang Pemilu, Tebus Ratusan Juta Rupiah agar Bebas

Nasional
Dalam Sidang MK, KPU Ungkap Kontak Senjata TNI-OPM Jelang Hitung Suara, Satu Warga Sipil Tewas

Dalam Sidang MK, KPU Ungkap Kontak Senjata TNI-OPM Jelang Hitung Suara, Satu Warga Sipil Tewas

Nasional
Sinyal Kuat Eko Patrio Bakal Jadi Menteri Prabowo

Sinyal Kuat Eko Patrio Bakal Jadi Menteri Prabowo

Nasional
Yakin 'Presidential Club' Sudah Didengar Megawati, Gerindra: PDI-P Tidak Keberatan

Yakin "Presidential Club" Sudah Didengar Megawati, Gerindra: PDI-P Tidak Keberatan

Nasional
Taruna STIP Meninggal Dianiaya Senior, Menhub: Kami Sudah Lakukan Upaya Penegakan Hukum

Taruna STIP Meninggal Dianiaya Senior, Menhub: Kami Sudah Lakukan Upaya Penegakan Hukum

Nasional
Gejala Korupsisme Masyarakat

Gejala Korupsisme Masyarakat

Nasional
KPU Tak Bawa Bukti Noken pada Sidang Sengketa Pileg, MK: Masak Tidak Bisa?

KPU Tak Bawa Bukti Noken pada Sidang Sengketa Pileg, MK: Masak Tidak Bisa?

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com