Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ayu Memanggil "Mama, Mama", Namun Sang Ibu dan Adiknya Telah Pergi...

Kompas.com - 01/10/2009, 21:28 WIB

PARIAMAN, KOMPAS.com -   Ayu, seorang gadis kecil berusia 5 tahun  yang menjadi korban gempa di Sumatera Barat, kehilangan ibunya dan adiknya.

 Ia merintih sambil mulutnya tak henti memanggil, mama mama. Kaki kanannya terbalut plester yang membalut erat dua buah kayu penyangga sehingga susah digerakkan.

Tak hanya itu tangan kirinya juga dipasangi infus, sedangkan mukanya membengkak, lebam dan membiru diduga karena terhempas dengan muka terlebih dahulu ke lantai.

Yeni (15), kakak kandung Ayu yang setia menunggui adiknya terlihat mengusap air mata adiknya.  Tangan kanannya mengusap-usap dada Ayu, sedangkan tangan kirinya mengipasi sang adik dengan sobekan karton pembungkus kue.

Ayu, gadis kecil yang baru duduk di bangku Taman Kanak-Kanak beberapa bulan lalu tak akan pernah mengerti, mama yang dia panggil saat itu sudah tiada, pergi bersama sang adik, Faisal (3), menghadap Sang Pencipta.

Ayu terluka saat gempa merobohkan rumah mereka di Sungai Sariak, Kecamatan 2x11 Enam Lingkung, Kabupaten Padang Pariaman. Saat kejadian Ayu sedang dalam rumah bersama ibu dan adiknya. Muka Ayu terlihat lebam dan membiru, bibirnya pucat menahan sakit.

Ayu tak hanya membuat sang kakak meneteskan air mata, beberapa pasien lain yang juga terluka akibat gempa tak kuasa menahan tangis sesaat Ayu memanggil-manggil mamanya. Apalagi Ayu dan Jeni hanya berdua di rumah sakit itu, tanpa terlihat ada sanak saudara yang dianggap cukup dewasa  menunggui.

"Tadi papa ada, tapi sekarang pulang membawa mama dan Faisal," kata Jeni, saat ditanya keberadaan sang ayah. Jeni juga tak mau menjelaskan bahwa mama dan adiknya Faisal dibawa sang papa ke rumah mereka yang hancur dalam kondisi tak bernyawa.

"Sampai di rumah saya hanya lihat rumah sudah runtuh total dan tetangga bilang semua sudah ke rumah sakit. Saya susul ke sini dan mama sudah tiada, juga Faisal," kata Jeni dengan air mata yang tak kunjung reda.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com