JAKARTA, KOMPAS.com — Presiden Susilo Bambang Yudhoyono mempersilakan negara sahabat dan lembaga asing untuk memberikan bantuan bagi korban bencana gempa di Sumatera Barat melalui Pemerintah Indonesia.
"Dalam keadaan ini diperlukan kecepatan, dan kalau ada yang bisa lebih dulu ke sana serta ada kerja sama ASEAN dan negara sahabat seperti itu, maka silakan saja. Tapi kendali tetap di tangan kita. Namun, itu nomor dua, yang utama kerahkan dulu tenaga kita," kata Presiden seusai melakukan rapat terbatas penanganan dampak gempa Sumatera Barat di Pangkalan TNI AU Halim Perdanakusuma, Jakarta.
Presiden mengatakan, pada waktu terjadi gempa di Tasikmalaya awal September lalu, tawaran bantuan dari negara sahabat dan lembaga asing juga bermunculan. Namun, pemerintah bisa dan mampu menanganinya sendiri.
Sementara itu, Panglima TNI Jenderal Djoko Santoso di tempat yang sama mengatakan bahwa sejumlah negara mengajukan tawaran bantuan tanggap darurat melalui angkatan bersenjatanya, yaitu dari Malaysia, Singapura, Australia, dan Amerika Serikat. TNI sendiri, lanjutnya, telah mengerahkan kekuatan Zeni, Kostrad, dan Medis dari Medan, Lampung, dan Bengkulu menuju lokasi bencana.
Presiden SBY, Kamis siang, juga bertolak menuju Padang untuk melihat secara langsung proses tanggap darurat yang dilakukan untuk menyelamatkan korban, membantu yang luka, dan melayani para pengungsi.
Gempa berkekuatan 7,6 skala Richter yang terjadi di Sumatera Barat, Rabu (30/9) sore, menghancurkan banyak bangunan di sejumlah kota di provinsi itu serta mengakibatkan banyak korban. Hingga pukul 14.00 tercatat 464 orang meninggal dunia, sementara ribuan lainnya mengalami luka-luka.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.