Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Padang Mencekam

Kompas.com - 30/09/2009, 22:49 WIB

PADANG, KOMPAS.com — Situasi Kota Padang terasa sangat mencekam sesaat setelah gempa 7,6 SR mengguncang Kota Padang dan sekitarnya. Ratusan rumah dan bangunan bertingkat di Kota Padang runtuh.

Listrik padam dan kebakaran terjadi di mana-mana. Jaringan internet ngadat dan jalur komunikasi via seluler sebagian tak bisa digunakan.

"Jarak pandang hanya 500 meter saat saya melarikan motor menuju rumah dari Jalan Proklamasi menuju Jalan Padang Pasir. Terlihat asap mengepul ke udara dari arah bangunan yang runtuh," kata Al Imran, seorang warga Kota Padang kepada Tribun.

Beberapa gedung yang runtuh yakni Gedung BII di Jalan Sudirman, Suzuki Ujung Jalan Ujung Gurun, Capella, Sentral Pasaraya Padang, Ramayana di Jalan Pemuda, Anugerah Furniture serta bangunan Fakultas Teknik Unand di Limau Manis. Gedung Rektorat IAIN Imam Bonjol Padang yang terletak di Lubuk Lintah, Kecamatan Kuranji, runtuh dan bangunan masjid yang ada di sana juga sebagian dindingnya runtuh.

Ratusan warga Kampung Baru, Kelurahan Sawahan Timur, Kota Padang, histeris. Puluhan rumah permanen dan semipermanen milik mereka dalam sekejap runtuh ketika gempa mengguncang. Warga yang rumahnya hancur memilih mendirikan tenda sekadarnya di sebuah lapangan rumput tak jauh dari rumah. Keadaan tambah mencekam karena ketika hari menjelang malam, listrik pun mati.

Selain rumah warga, gedung-gedung berukuran besar juga banyak yang runtuh, termasuk di antaranya gedung Hotel Sedona, gedung Universitas Eka Sakti di Jl Veteran dan Gedung Universitas Andalas, serta Gedung Sari Petojo, sebuah pabrik es balok di kawasan Ganting Padang.

Maidestal Hari Mahesa, anggota DPRD Kota Padang, mengatakan, bangunan Bakso Lapangan Tembak di Jalan Proklamasi juga rata dengan tanah beserta bangunan ruko di sebelahnya. Diperkirakan banyak pengunjung yang terjebak di dalamnya.

Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kota Padang Drs Dedi Henidal kepada Tribun menyebutkan, hingga saat ini kondisi Kota Padang mencekam. Warga masih berada di jalanan sehingga situasi gelap. Alarm tsunami tidak berbunyi karena kekuatan gempa tidak berpotensi tsunami.

"Alarm tsunami tidak dibunyikan karena gempa tidak berpotensi tsunami. Hingga saat ini pihaknya turun ke jalan untuk menginformasikan kepada warga untuk tetap waspada dan berada di luar rumah untuk antisipasi gempa susulan," ujarnya.

Hingga malam ini pihaknya belum bisa bergerak jauh karena macet total di seluruh jalan utama, seperti Jalan Jenderal Sudirman, Khatib Sulaiman, Jalan Veteran. Jalan Sawahan yang merupakan salah satu jalan akses menuju Limau Manis juga macet, begitu juga dengan Jalan Proklamasi.

"Ribuan warga bergerak menuju kampus UNAND di Limau Manis dan ada yang menuju Belimbing," ungkapnya. (cr5/doa)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com