PALEMBANG, KOMPAS.com — Dedi alias Jau (16) bersama dua orang rekannya nekat menodong Aini (17), warga Jl Syakyakirti, Lr Pancasila, Kelurahan Karang Anyar, Palembang, di tangga Jembatan Ampera.
Beruntung, Aini sempat berteriak sebelum Dedi dan komplotannya berhasil melarikan diri. Teriakan itu terdengar oleh anggota Pospam Pasar 16 yang langsung mengejar Dedi dan temannya.
Sayang, hanya Dedi yang berhasil ditangkap. Sementara dua pelaku lainnya berhasil kabur. Dari tangan Dedi, polisi berhasil menyita sebuah dompet yang berisi uang Rp 1,3 juta dan sebuah ponsel milik Aini.
"Saya terpaksa karena kelaparan, kami tidak punya uang lagi untuk makan," kata Dedi yang sudah delapan tahun tidak pernah pulang ke rumahnya yang terletak di Dusun Sukarami, Penggayan, OKI.
Selama delapan tahun dia bekerja sebagai pemulung. "Aku lari dari rumah karena dituduh bapak mencuri uang, padahal aku tidak melakukannya, jadi lebih baik aku pergi dari rumah dan membiayai hidupku sendiri," tambahnya.
Menurutnya, selama lari dari rumah, tidak pernah sekalipun dia pulang ke rumah atau menghubungi salah satu keluarganya.
Kapolsekta Ilir Timur (IT) 1 Palembang AKP Kadarislam mengatakan bahwa dua orang pelaku lainnya saat ini masih dalam pengejaran anggota.
"Barang bukti selain milik korban, kita juga mendapatkan senjata tajam berupa pisau milik pelaku yang digunakan untuk menodong korban," kata Kadarislam. (cw6)
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.