Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Saat Susilo Tertembak, Ayahnya Sedang Wayangan

Kompas.com - 18/09/2009, 15:13 WIB

SOLO, KOMPAS.com — Suparno Hadi Prayitno (56), warga RT 2 RW 11, Kagokan, Pajang, Laweyan, Solo, yang merupakan orangtua Susilo alias Adib, terkejut mendapat kabar bahwa anaknya ikut terlibat jaringan terorisme.

Joko Suhardoyo, tetangga Susilo, Jumat, mengatakan, Suparno saat kejadian pada Rabu (16/9) hingga Kamis (17/9) pagi mendengarkan siaran wayang kulit di radionya semalam suntuk. Pada Kamis pagi, Suparno langsung terkejut dan menangis setelah diberitahu salah satu tetangganya bahwa anaknya terlibat kasus terorisme dalam penyergapan di Mojosongo, Jebres.

Setelah itu, orangtua Susilo itu terus meninggalkan rumahnya di Kagokan dan dibawa ke Pondok Pesantren Al Kahfi di Mojosongo. Selain itu, warga setempat juga tidak menyangka kalau Susilo alias Adib terlibat jaringan terorisme yang dicari-cari polisi karena dia orangnya pendiam, baik, dan suka bergaul dengan warga di Kagokan.

"Susilo asli kelahiran Kagokan dan sejak kecil hingga SMP tinggal di Kagokan. Dia dulunya sering ikut bermain sepak bola dengan warga setempat," kata Joko.

Menurut dia, Suparno dan keluarganya termasuk Susilo selama di Kampung Kagokan terkenal sering membantu warga dengan melakukan bersih-bersih rumah atau lainnya. "Pekerjaan sehari-hari Suparno adalah sopir becak dan dia pindahan dari Sidoharjo, Sragen," katanya.

Sementara Ketua RT 2 RW 11, Kagokan, Katino, mengatakan, Suparno kelihatan syok saat tahu bahwa anaknya terlibat dalam kejadian di Mojosongo. "Dia pertama tidak percaya Susilo terlibat kasus terorisme karena setahu dia anaknya berkelakuan baik," kata Katino.

Ia mengatakan, setelah lulus SMP di Solo, Susilo melanjutkan pendidikannya ke Ponpes Al Kahfi di Mojosongo sekitar tahun 2002. Selama belajar di ponpes itu, Susilo jarang pulang ke rumah orangtuanya di Kagokan.

Susilo orangnya cukup pintar, kata dia, karena dalam buku laporan pendidikan lulusan SD nilai rata-rata 7,7. Susilo merupakan orang yang mengontrak rumah di Kampung Kepuhsari, Mojosongo, Solo, sebagai tempat persembunyian buronan gembong kasus terorisme, Noordin M Top.

Selain menembak mati Noordin M Top, polisi juga menembak mati tiga tersangka lain, yakni Bagus Budi Pranoto alias Urwah, Hadi Susilo, dan Aryo Sudarso alias Aji.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com