Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pasar Murah Gula Pasir Diprotes Warga, Lho?

Kompas.com - 15/09/2009, 14:04 WIB

KULON PROGO, KOMPAS.com - Pasar murah gula pasir di Kulon Progo Fish Centre, Wates, Kulon Progo, DI Yogyakarta, Selasa (15/9), sempat diprotes warga. Panitia dianggap bersikap tak adil karena hanya melayani warga dari Kecamatan Wates saja. Padahal, banyak calon pembeli berasal dari kecamatan lain.

Keputusan panitia itu diumumkan lewat pengeras suara, sekitar pukul 10.00, atau satu jam setelah pasar murah diresmikan Bupati Kulon Progo Toyo Santoso Dipo. Panitia juga meminta warga yang sedang mengantri untuk menunjukkan kartu identitas.

Sementara bagi warga dari luar Wates diimbau untuk datang kembali pada hari Rabu dan Kamis. Pasar murah gula pasir memang direncanakan berlangsung selama tiga hari.

Pengumuman itu langsung disambut kecewa warga luar Wates yang mengantri sejak pagi. Mereka bahkan sudah mengantongi kupon yang dibagikan panitia. Warga yang mayoritas ibu rumah tangga ini pun berteriak-teriak kesal dan sebagian memilih kembali pulang.

"Saya diberi tahu kalau pasar murah terbuka untuk siapa saja. Saya tidak tahu kalau ada pembatasan seperti ini. Tindakan ini tidak adil," kata Sarita (28), warga Desa Margosari, Pengasih.

Beberapa warga luar Wates yang tidak ingin pulang dengan tangan hampa serta-merta mendesak antrian untuk bisa mendapatkan jatah gula pasir. Sempat terjadi dorong-dorongan warga di depan meja stan pembelian gula pasir.

Sejumlah warga lanjut usia bahkan sampai harus dibawa keluar dari antrian agar tidak tergencet. Ibu-ibu yang membawa anak kecil juga terpaksa menunda keinginan untuk membeli gula pasir dengan harga Rp 7.000 per kilogram itu.

Untuk meredam emosi warga, Kepala Bidang Perdagangan Dinas Perindustrian, Perdagangan, dan Energi Sumber Daya Mineral Kulon Progo Bambang Sutrisno, mengizinkan warga luar Wates yang sudah telanjur menerima kupon untuk ikut mengantri. Sejumlah petugas dari Satuan Polisi Pamong Praja dan Kepolisian Resor Kulon Progo juga dikerahkan untuk mengamankan antrian.

"Kami memutuskan untuk tidak membatasi warga demi menghindari kericuhan. Lagipula, stok gula pasir dari Departemen Perdagangan masih melimpah," demikian ujar Bambang.

Kuota gula pasir yang diterima pemerintah daerah mencapai 50 ton. Ditargetkan, jumlah itu dapat melayani 100.000 warga kurang mampu dengan asumsi satu warga hanya boleh membeli gula pasir maksimal dua kilogram. Satu kilogram gula pasir dijual Rp 7.000, sekitar 20 persen lebih murah dari harga pasar yang mencapai Rp 9.000-Rp 9.500 per kilogram.

Pasar murah gula pasir juga diadakan di 11 kantor kecamatan di seluruh Kulon Progo. Di pasar murah tersebut, warga juga bisa membeli beras, terigu, minyak goreng, dan kue kering.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com