Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kymco Sekarat, Piaggio Cuma Impor

Kompas.com - 03/09/2009, 08:18 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com — Dua agen tunggal pemegang merek (ATM) motor nasional mulai berguguran. Krisis keuangan global yang melanda akhir tahun lalu sedikit banyak memengaruhi kinerja.

Mengacu data Asosiasi Industri Sepeda Motor Indonesia (AISI), sejak November 2008, Kymco telah menghentikan produksinya, sementara Piaggio cenderung tiarap. Total penjualan merek asal Taiwan itu pada tahun lalu mencapai 5.106 unit, sementara produk Italia hanya 60 unit.

Ketua AISI Gunadi Sindhuwinata menjelaskan, kedua merek tersebut sudah tak lagi mengirimkan data penjualannya ke asosiasi. Selain itu, Kymco juga sudah tak membayar iuran wajibnya sebagai anggota AISI.

Ketika ditanya mengenai kelanjutan keduanya, Gunadi enggan menjelaskan lebih jauh. “Saya tidak berkompeten untuk menjawab pertanyaan ini. Kami tidak memberikan tenggat waktu pada Kymco terkait pembayaran iuran dan juga penyerahan data. Kami sudah tidak berkomunikasi dengan mereka,” katanya di Jakarta, Selasa (1/8).

Kymco hadir di Indonesia dengan ATPM PT Kymco Lippo Motor Indonesia pada 1997 dan mulai tergabung dalam AISI pada 2002. Mereka memiliki fasilitas perakitan di Cikarang, Bekasi, Jawa Barat dengan kapasitas produksi sebesar 100.000 unit per tahun.

Merek yang dikenal sebagai pionir di segmen skuter otomatik (skutik) ini mulai padam. Padahal, dari situs resminya, ada sembilan model motor yang ditawarkan, yakni Free LX, Trend SR, Easy JR, Visa, Free MX, Metixa GLX, Metica GS, dan Spike RR.

Sementara itu, Piaggio saat ini juga sudah tak lagi melakukan proses produksi di Tanah Air. Semua produk yang hadir diimpor secara utuh (CBU) dari Negeri Spaghetti.

“Piaggio tetap menjadi anggota karena mereka salah satu dari pendiri AISI yang tadinya melakukan aktivitas manufacturing,” ungkap Gunadi.

Saat ini, pemasaran Piaggio dipegang oleh PT Sentra Kreasi Niaga (SKN) yang juga memasok merek Gilera dan Aprillia. Meski hanya mengandalkan produk impor, SKN mengaku tetap eksis dalam pasar motor nasional.

“Kami tak lagi melaporkan penjuaan kita ke AISI karena itu lebih pada proses produksi, yang sudah tak dilakukan lagi. Kalau itu lebih ke manufaktur, sementara kami tidak,” ujar Manajer Pemasaran SKN Harry Mantovani saat dikonfirmasi.

Meski dengan kondisi yang ada, Harry menambahkan, eksistensi Piaggio di Indonesia masih bertahan baik. Pada Agustus 2009, SKN mengaku berhasil melego 40 motor.

“Tahun lalu, kami (Piaggio) mampu menjual 510 unit, dan di 2009 kita targetkan 450 unit di akhir tahun,” pungkasnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com