BANDUNG, KOMPAS.com - Pemerintah Provinsi Jawa Barat menggelar rapat khusus guna menentukan langkah penanganan pasca gempa bumi berkekuatan 7,3 SR yang mengguncang sebagian besar kawasan dengan menimbulkan kerusakan dan banyak korban jiwa.
"Kita terus pantau penanganan korban dan kerusakan di titik lokasi terkena dampak gempa, malam ini (Rabu,2/9) dilakukan rapat khusus Muspida," kata Wakil Gubernur Jabar Dede Yusuf di Bandung, Rabu malam.
Pemprov Jabar terus melakukan monitoring dan koordinasi bagi penanganan pasca gempa termasuk longsor yang terjadi Kabupaten Cianjur yang banyak melan korban jiwa dan dinyatakan hilang.
"Saya terus menerima laporan dari lapangan, sudah banyak korban dan bangunan ruboh yang terjadi di wilayah Jawa Barat," ucap Dede Yusup kepada wartawan.
Rakor khusus Muspida termasuk dengan Jajaran Polda Jabar mengenai penanganan masalah dan aksi lapangan penanganan pasca gempa.
Hasil Rakor diharapkan bisa langsung diimplementasikan guna penanggulangan korban dan penanganan pasca gempa.
Wagub Jabar juga terus memanntau kondisi Tasikmalaya serta wilayah-wilayah yang terkena bencana.
"Kita akan pantau ke wilayah seperti bangunan rusak dan roboh, serta wilayah yang terkena runtuhan longsor di daerah gunung," ungkapnya.
Sementara itu, tutur Dede, pihaknya akan selalu terus mengakses berapa korban akibat gempa ini. Serta reruntuhan bangunan yang terjadi di wilayah Jabar.
"Pasti kita akan selalu mengakses berapa korban yang berjatuhan. Selain itu bangunan yang roboh juga," ungkapnya.
Disinggung mengenai kucuran dana mengenai korban gempa bumi ini, Dede mengungkapkan, akan segera dianggarkan. Namun, untuk nominalnya belum bisa dipastikan.
"Oleh sebab itu kita adakan rapat koordinasi dengan Muspida dan kepolisian untuk penanganan ini," ungkapnya.
Sementara itu, gempa mengguncang kota Bandung dan sekitarnya Rabu pukul 14.40 WIB dan diikuti gempa susulan hingga pukul 16.30 WIB.
Sejumlah orang berlarian ke luar ruangan dan guncangan dinding dan lampu gantung serta pintu-pintu bergoyang selama sekitar dua menit.