BANDUNG, KOMPAS.com - Gempa bumi berkekuatan 7,3 SR yang mengguncang wilayah Jawa Barat tidak berpengaruh terhadap aktivitas gunung api di kawasan Jawa Barat.
"Meski guncangan gempa cukup besar, namun tidak akan berpengaruh terhadap gunung api di Jabar. Karakter gunung api di Jabar berbeda dengan di Sumatera yang rentan oleh gempa," kata Kepala Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) Dr Surono di Bandung, Rabu.
Menurut Surono, meski telah terjadi beberapa kali gempa berkekuatan besar, gunung-gunung api di kawasan itu tidak terpengaruh.
Beberapa gunung api di kawasan Jawa Barat adalah Gunung Galunggung di Tasikmalaya, Papandayan dan Guntur di Garut, Gunung Tangkubanparahu di Bandung, Gunung Gede.
"Berbeda dengan gempa di Sumatera pasti berpengaruh peningkatan Gunung Talang, kalau di Jabar karakternya tidak demikian, tak akan terpengaruh oleh gempa," kata Surono.
Ia menyebutkan, gempa yang berpusat di koordinat 8,24 LS dan 107,32 bujur timur itu sifatnya meluas dari Yogyakarta hingga ke Jakarta yang berada di kedalaman yang cukup dalam.
Biasanya karakter gempa yang meluas tidak banyak menimbulkan kerusakan, terutama di "spot-spot" tertentu saja atau melanda bangunan yang gagal konstruksi atau sudah lapuk.
"Dampak kerusakan mungkin terjadi di spot-spot tertentu saja," kata Surono. Ia menyebutkan, gempa bumi itu terjadi akibat subduksi atau tumbukan lempeng Austro Asia dengan lempeng Eurosia.
"BMKG sempat mengeluarkan warning Tsunami, namun sudah dicabut setelah dalam jangka waktu lebih dari 30 menit tak ada tsunami," kata Surono.
Biasanya, kata Surono tsunami selang 15-20 menit pasca gempa terjadi. Bila tidak ada tsunami maka dipastikan tidak akan terjadi.
Meski demikian, pihaknya masih menunggu laporan dari daerah terkait dampak gempa bumi yang terjadi pukul 14.55 WIB itu.