Kecelakaan di Lempuyangan, Pengemudi Mabuk?

YOGYAKARTA, KOMPAS.com - Polisi masih terus menyelidiki kecelakaan di atas Jembatan Layang Lempuyangan, di Kota Yogyakarta, yang menewaskan tiga orang. Kecelakaan yang melibatkan dua mobil dan tiga sepeda motor itu terjadi Jumat (28/8) menjelang tengah malam.

Kepala Satuan Lalu Lintas Kepolisian Kota Besar Yogyakarta, Komisaris Ruminio Ardano, Sabtu siang, mengatakan pihaknya masih memintai keterangan dari para saksi. Polisi juga masih menyelidiki apakah pengemudi Mobil Mitsubishi Eterna tengah saling balap dengan pengendara lain saat peristiwa itu terjadi, termasuk kemungkinan bahwa pengemudi sedang mabuk.

"Kami masih melakukan pemeriksaan urine dan darah sopir Eterna. Yang bersangkutan juga masih menjalani perawatan di rumah sakit. Yang jelas, ia melanggar marka jalan tak terputus atau melaju terlalu ke kenan," jelas Ruminio yang didampingi Wakil Kepala Satuan Lalu Lintas Ajun Komisaris Tubagus Faisal dan Kepala Unit Kecelakaan Lalu Lintas Ajun Komisaris Recky Roberto.

Korban tewas di tempat adalah Dwi Ratmoko (24) pegawai swasta beralamat di Klitren Lor Gg III/442 RT 19 RW 5 Yogyakarta, ia mengendarai sepeda motor Suzuki Shogun AB 5731 RF. Satu korban lainnya adalah Esa Nugraha (23) pengendara sepeda motor Yamaha Mio dengan nomor polisi D 5643 UI, ia adalah mahasiswa asal Jalan Pamekar 2 Nomor 22 Bandung, Jawa Barat.

Satu korban meninggal di RS Bethesda adalah Dedi Permono (23) mahasiswa asal Telogorejo RT 2 RW 1 Butuh, Purworejo, Jawa Tengah. Ia merupakan pembonceng Yamaha Mio yang terpental dan jatuh dari ketinggian sekitar delapan meter ke sisi kiri jembatan layang.

Kondisi Nuryono Setyo Widodo pengemudi Eterna AB 7328 UH asal Bantul, yang juga berprofesi sebagai dosen di salah satu perguruan tinggi di Kota Yogyakarta mengalami luka parah di mata kanan. Adapun pengemudi mobil Honda Esteem AB 1383 KF Rudy Wijaya (35) warga Jalan Kusuma Negara 62 Yogyakarta, tidak mengalami cidera. Saat kejadian, Eterna menabrak tiga sepeda motor dan satu mobil dari arah berlawanan.