Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Perburuan 17 Jam di Beji

Kompas.com - 09/08/2009, 05:10 WIB

Saat keluarganya disergap, Mawardi mengaku sedang berada di sawah yang terletak di sekitar rumah mertuanya. ”Saya melihat ada sejumlah anggota Tim Polisi Antiteror mengintai rumah persembunyian teroris dari beberapa titik. Mungkin mereka pikir keluarga saya akan membawa kabur teroris itu,” kata Mawardi.

Ia mengaku sudah bisa bernapas lega lagi setelah polisi melepaskan keluarganya, Jumat malam. ”Tapi, mereka (yang sempat ditangkap itu) tidak dapat menempati rumah mereka. Sementara ini mereka tinggal di rumah keluarga di Parakan, Kabupaten Temanggung,” ungkap Mawardi.

Rasa terusik pun diutarakan Tri Setriyati (36) dan Sumadi (37), pasangan suami-istri yang rumahnya berjarak sekitar 15 meter dari rumah Muhjahri. Saat penggerebekan Jumat sore, keduanya sedang di sawah. Ketika hendak pulang, keduanya dihadang polisi dan dilarang masuk. Padahal, tiga anak mereka sedang di rumah, ditemani sang nenek, Subani (60).

”Anak bungsu saya, Nurrohman, masih berusia 1,5 tahun dan masih minum ASI. Saya tak dapat membayangkan keadaan anak-anak saya, terutama yang kecil itu, saat mereka mendengar suara letusan bom (peledak dinding dan tembok),” ujar Tri. (Regina Rukmorini/Herpin Dewanto/M Burhanudin)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com