Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pengakuan Mahasiswi Simpanan: Aku Ingin Hidup Enak

Kompas.com - 29/07/2009, 10:52 WIB

Belakangan, Diona kadang merasakan sesuatu yang lain. Ia mengaku pernah menyesali apa yang telah dilakukanya selama ini. “Saya semakin sadar, ternyata kebahagiaan tidak sepenuhnya atas uang dan kemewahan yang ada. Jujur, saya ingin menyudahi semua ini,” katanya.

Namun, ia juga mengaku bingung menentukan bagaimana cara untuk mengakhiri semuanya dalam kondisinya yang juga masih butuh biaya besar untuk hidup sehari-hari dan membiayai kuliah.

Hal senada juga diungkapkan Yusi (nama samaran), salah satu mahasiswi di sebuah kampus di Tuban. Wanita cantik asal Jawa Tengah itu mengaku sudah menikah dengan pemuda yang rela bertanggung jawab atas kehamilannya.

Yusi saat kuliah juga berteman dengan beberapa wanita muda yang gaya hidupnya seperti layaknya para mahasiswi di kota besar sehingga ikut terjerumus dengan pola hidup seperti itu.

Berawal dari pertemanan, dia dikenalkan dengan seorang pengusaha yang akhirnya menjalin hubungan serius. “Namun, di luar, saya juga punya cowok. Bahkan, sempat berganti-ganti pacar,” ujarnya.

Dari hubungan yang terjalin dengan pengusaha tadi, Yusi sempat hamil. Saat itu, sang lelaki bersedia bertanggung jawab untuk menikahinya. “Dia sih mau bertanggung jawab, tapi saya yang pikir-pikir. Soalnya, usianya sudah tua. Dia juga sudah punya istri dan dua anak,” katanya.

Untungnya, ada satu pacarnya yang sama-sama masih muda bersedia menikahinya secara sah dan bertanggung jawab atas anak yang sedang dikandungnya.

“Terus terang saja, lingkungan keluarga saya taat beragama. Saya sendiri dulu pakai jilbab. Kalau sekarang berubah total, inilah kenyataan yang saya jalani,” tuturnya.

Yusi mengaku, saat ini harus menanggung beban berat, terutama karena orangtuanya sudah tahu tentang tingkah polahnya yang tak karuan, bahkan menjadi istri simpanan. Orangtuanya tidak mau lagi mengirimkan uang untuk kuliah. Sebaliknya, dia juga memilih melawan dengan cara tidak pernah lagi pulang ke Jawa Tengah.

Dalam kondisi tanpa subsidi dari orangtua tersebut, ia mengaku sempat kelabakan setiap kali tidak mendapat jatah dari suami simpanannya. Sampai-sampai Yusi nekat ikut bekerja sebagai SPG plus-plus untuk mendapat uang dengan cara gampang dan cepat.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com