Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Maruto Sudah Lama Tidak Muncul di Kampungnya

Kompas.com - 25/07/2009, 17:32 WIB

KLATEN, KOMPAS.com — Maruto, pria yang diduga sebagai bagian dari jaringan Noordin M Top, sudah sejak lama tidak terlihat di kampung halamannya di RT 19/RW 9 Dusun Pakisan, Desa Pakisan, Kecamatan Cawas, Kabupaten Klaten, Jawa Tengah. Di rumah milik orangtuanya itu, hampir sepanjang hari terlihat sepi, seperti terlihat sepanjang hari Sabtu (25/7) ini.

Maruto, anak keempat dari lima bersaudara, menurut Ketua RW 9 Eko Budi Santoso, sejak lulus SMP, meneruskan sekolah di Semarang. Ia kemudian diketahui tetangganya kuliah di Fakultas Kedokteran sebuah perguruan tinggi swasta ternama di Semarang.

Sebagian warga menyebut Maruto tidak kelar kuliah. Namun, di kampus ini ia bertemu istrinya yang merupakan teman kuliah di Fakultas Kedokteran. Berbeda dengan Maruto, istrinya justru lulus dan kemudian menjadi dokter.

"Saya bertemu terakhir kali dengan Maruto saat dia menikah. Setelah itu, saya tidak tahu dia dan istrinya tinggal di mana," kata Eko.

Sejak pernikahannya lebih kurang lima tahun lalu, tetangganya tidak pernah lagi melihat Maruto yang semasa kecil dikenal sebagai anak yang ramah dan rajin membantu orangtuanya itu.

"Dibanding saudara-saudaranya, Maruto paling rajin. Ia masih mau ke sawah. Makanya warga kaget kalau Maruto tersangkut teroris," kata Sarino, Kepala Dusun Kentengrejo di Desa Pakisan.

Sejak peristiwa Bom Bali 2 tahun 2005, sosok Maruto kerap dicari polisi. Pascabom di Jakarta pekan lalu, rumah Maruto dan istrinya di Boja, Kendal, juga didatangi aparat. Namun, sejak lama rumahnya telah kosong.

Menurut tetangganya yang lain, polisi juga masih sering patroli di kampung itu, minimal dua minggu sekali. Bahkan, "Hampir setiap hari ada penjual makanan lewat kampung kami. Di gerobaknya ada senapan," katanya.

Maruto sendiri, menurut kabar yang beredar di kampung itu, kalau pulang mencari waktu tengah malam. "Mungkin beberapa menit saja untuk bertemu orangtuanya," tambah warga yang tak mau disebut namanya itu.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com