Pesawat Iran Hantam Tembok, 17 Orang Tewas

TEHERAN, KOMPAS.com - Sedikitnya 17 orang tewas dan 23 orang terluka ketika sebuah pesawat penumpang membelok keluar dari landasan pacu dan menghantam tembok ketika mendarat di bandara Mashhad di Iran timur laut Jumat (24/7), laporan media mengatakan.
   
Pesawat itu, Ilyushin Il-62 yang disewa oleh Aria Tour Iran dari Kazakhstan, membiarkan landasan pacu dan menabrak ke sebuah dinding pembatas, kata televisi negara. Ada 153 penumpang naik pesawat itu, yang terbang ke Mashhad dari Teheran, televisi tersebut mengatakan.
   
Televisi itu memperlihatkan gambar pesawat tersebut dengan bagian hidungnya rusak berat dan mengatakan kecelakaan itu karena kegagalan penggunaan roda pendaratan depan. Televisi itu mengatakan pilot pesawat tersebut termasuk di antara mereka yang tewas.
   
Ali Ilkhani, Direktur Penerbangan Sipil Iran, mengatakan pada televisi negara, pesawat itu tampaknya berusaha untuk mendarat sementara penerbangan sangat cepat. Ia mengatakan 13 dari mereka yang tewas adalah anggota awak pesawat, sembilan dari mereka dari Kazakhstan. Laporan sebelunya mengatakan pesawat itu terbakar.
   
Mohammad Reza Moti, seorang pejabat bantuan darurat provinsi, mengatakan pada kantor berita negara IRNA, orang-orag yang terluka  dirawat di beberapa rumah sakit di Mashhad, satu tempat ziarah peting bagi Muslim Syiah. Sebagian besar dari rakyat Iran adalah orang Syiah. "Beberapa dari orang-orang yang terluka itu dalam kondisi buruk," ia mengatakan.
   
Kecelakaan itu terjadi sekitar pukul 18.20 waktu setempat (pukul 2050 WIB). "Kami merasakan pesawat itu menghantam tanah yang tak rata di kanan setelah mendarat ... setelah pintu keluar darurat terbuka, tak ada orang yang berani untuk melompat karena tempat itu sanga tinggi, jadi kami keluar ke atas sayap, salah seorang penumpang mengatakan pada televisi negara.
   
Pada 15 Juli, sebuah Tupolev buatan-Rusia yang dioperasikan oleh Caspian Airline Iran yang terbang ke Armenia jatuh di Iran baratlaut, menewaskan semua 168 penumpangnya.
   
Sanksi AS melarang penjualan pesawat Boeing ke Iran dan merintangi negara itu untuk membeli pesawat lain atau suku cadang dari Barat. Banyak pesawat Barat mengandalkan pada mesin dan suku cadang buatan AS.