Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Awas! Kabut Asap Pekanbaru Makin Pekat

Kompas.com - 18/07/2009, 09:34 WIB

PEKANBARU, KOMPAS.com — Udara berkabut asap yang saat ini sedang terjadi di Kota Pekanbaru mengakibatkan sesak napas dan memedihkan mata warga kota tersebut. "Kabut asap sangat pekat, udara berbau asap tidak hanya memedihkan mata, tetapi juga menyesakkan napas," ujar Usman, warga Pekanbaru, Sabtu (18/7).
    
Sambil menutupi hidungnya dengan handuk kecil, penjaga sekolah Taman Kanak Kanak (TK) Pertiwi Provinsi Riau itu mengatakan, sepanjang dua bulan lebih, asap menyelimuti Kota Pekanbaru. Hari Sabtu udaranya sangat buruk.
    
"Tak tahan saya, sesak napas," katanya sambil terbatuk-batuk.
    
Sementara itu, anak-anak TK yang bersekolah di Jalan Siberut itu mendapatkan masker yang dibagikan para gurunya dan aktivitas mereka lebih banyak di dalam kelas.
     
"Asapnya sangat pekat, seharusnya kondisi seperti ini anak-anak sekolah diliburkan," ujar Kepala TK Pertiwi Siti Nurhayati.
     
Namun, ia tidak bisa meliburkan siswanya karena tidak ada kebijakan dari pemerintah daerah. Padahal, kondisi udara berkabut asap telah lama menutupi wilayah Pekanbaru dan makin hari makin bertambah tebal.
     
Ia mengatakan, melihat kondisi udara buruk saat ini ia meminta orangtua untuk tidak membiarkan anaknya bermain di tempat terbuka, dan jika para orangtua membawa pulang anaknya untuk tidak belajar pada hari Sabtu, maka ia mengizinkannya.
    
"Tidak hanya di luar udara berbau asap, di dalam ruangan juga bau asap. Kasihan anak-anak mereka masih kecil. Orang dewasa saja sesak napasnya menghirup udara kotor seperti ini, apalagi mereka," ungkap Ibu Titi, sapaan akrabnya.
    
Kabut asap yang menutupi Kota Pekanbaru makin siang makin bertambah pekat. Matahari terlihat seperti bola besar di angkasa berwarna oranye, sedangkan cuaca  redup karena tebalnya kabut asap.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com