Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Yuk Nonton Pameran Sepeda Onthel Tua Bangka

Kompas.com - 26/06/2009, 16:24 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com — Sepeda onthel, mesin tik, radio, dan poster kuno, serta sejumlah foto Jakarta ketika masih bernama Batavia memeriahkan acara "Betawi Tempo Doeloe", yang digelar di Pusat Perbelanjaan Thamrin City, Jakarta, Jumat (26/6).

Manajer Iklan dan Promosi Thamrin City Deisi Lomban mengatakan, tema "Betawi Tempo Doeloe" yang berlangsung 20 Juni hingga 5 Juli 2009 itu diangkat dalam rangka menyambut HUT DKI Jakarta ke-482.

Ia mengatakan selain itu untuk menyosialisasikan perubahan nama Jakarta City Center (JaCC) menjadi Thamrin City.

"Dengan nama Thamrin yang merupakan tokoh nasional asal Betawi, kami berkomitmen untuk mengangkat kebudayaan Betawi menjadi ciri khas pusat perbelanjaan ini," kata Deisi.

Sebanyak lima sepeda onthel buatan Jerman, Inggris, dan Belanda menarik perhatian sejumlah pengunjung yang melihat bahkan mencoba bel sepeda yang ternyata masih berfungsi.

Kelima sepeda itu ialah sepeda Kruisframe, yaitu sepeda buatan Belanda tahun 1942 yang biasa digunakan para bangsawan Belanda karena modelnya unik.

Kemudian ada pula sepeda Omafiets buatan Inggris tahun 1962, biasa digunakan anak-anak, sepeda Mountfiets buatan Jerman dengan tahun perakitan 1951, sepeda itu mempunyai konstruksi garpu dan sistem per, biasa digunakan untuk daerah tanjakan.

Sepeda pos Falter buatan Jerman barat juga dipamerkan dalam pameran tersebut. Awalnya, sepeda itu didesain untuk sepeda pengangkut barang, kemudian kerap digunakan pegawai pos dan giro Indonesia sehingga dikenal sebagai sepeda pos.

Selain itu terdapat pula sepeda Herenfeits, digunakan untuk mengantarkan susu. Dalam pameran tersebut, sepeda ini dilengkapi tas yang dipenuhi replika botol-botol susu.

Selain sepeda, ada juga sejumlah koleksi antik Bung Hatta yang dipinjam dari Hotel Majapahit. Koleksi tersebut adalah mesin tik kuno dengan merk Underwood, telepon yang masih menggunakan putaran nomor, serta radio yang mempunyai gelombang SW, MW, OM, dan OC dengan bentuk meja berkaki empat.

Beberapa poster iklan zaman dulu juga membawa pengunjung untuk melihat kembali bagaimana orang dulu mengiklankan produk. Terdapat poster iklan kecantikan produk Vinolia bergambar perempuan keturunan Belanda tersenyum ditambah slogan Tjantik Menarik.

Ada pula poster iklan penjualan kerudung dari Yogya yang memuat harga-harga kerudung sulam dengan harga 1,35 hingga 2,5 franc. Selain itu, terdapat poster iklan penjualan emas dengan kata-kata jaminan, seperti "tidak loentoer selamanja", "tjahja seperti emas toelen", dan "tidak acc wang kembali".

Sekitar 35 foto beberapa wilayah Jakarta di zaman dahulu dipinjam dari Museum Sejarah Jakarta untuk menghiasi dinding-dinding pusat perbelanjaan. Adapun wilayah Jakarta tempo dulu yang tampak antara lain Passer Baroe, Hotel Den Nederlander yang kini menjadi Bina Graha, Pasar Ikan, dan Kali Besar.

Salah satu pengunjung pameran, Viko, mengaku senang dengan adanya pameran "Betawi Tempo Doeloe" tersebut. "Tapi kayaknya koleksinya kurang banyak," kata Viko.

Namun, Viko mengaku salut dengan semangat membawa suasana Betawi tempo dulu ke pusat perbelanjaan. Puncak acara "Betawi Tempo Doeloe" berlangsung pada 27 dan 28 Juni 2009 dengan diisi festival kesenian Betawi, penampilan band, dan sunatan massal.

Mengenai koleksi yang tidak begitu banyak ditampilkan, Deisi Lomban mengaku hal itu disebabkan barang-barang yang dipamerkan merupakan milik pribadi kolektor.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com