Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Warga Aborigin Australia Tewas Setelah Kena Flu

Kompas.com - 21/06/2009, 05:42 WIB
 

ADELAIDE, KOMPAS.com - Serangan virus flu H1N1 atau flu babi tercatat meningkat di Asia Pasifik, Sabtu (20/6), sehari setelah meninggalnya lelaki Aborigin (warga asli Australia) berusia 26 tahun.

Meninggalnya lelaki Australia itu, Jumat, bisa jadi merupakan korban pertama di kawasan tersebut setelah serangan sekian lama tak menimbulkan korban jiwa.

Fiji sebelumnya melaporkan satu kasus pertama mereka, menyusul kemudian beberapa kasus serupa di Banglades, Laos, dan Papua Niugini. Infeksi virus ini juga meningkat tajam di Thailand, pasiennya terutama berasal dari kalangan siswa sekolah.

China, yang penduduknya lebih dari 1,2 miliar, juga bertambah lagi yang terinfeksi sebanyak 32 orang sehingga jumlah total yang terinfeksi di seluruh China mencapai 329 kasus. Malaysia pun bertambah sebanyak tujuh kasus sehingga total ada 42 yang terkena virus ini.

Sejak pekan lalu Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) menyatakan level flu H1N1 sudah memasuki fase pandemi. Hingga Jumat lalu tercatat total 44.000 kasus flu H1N1 di seluruh dunia, dengan 180 orang di antaranya meninggal, terutama di Meksiko dan Amerika Serikat.

Sementara itu, warga Aborigin Australia yang meninggal pada Jumat lalu itu berasal dari sebuah komunitas terpencil yang hidup di padang pasir.

Menurut sejumlah ahli, kasus warga Aborigin ini menyiratkan betapa ada kesenjangan dalam standar kesehatan antara warga Aborigin yang semakin mis- kin dan warga Australia yang lain.

Meskipun masih diragukan oleh Menteri Kesehatan Australia Nicola Roxon, apakah kematian lelaki Aborigin itu semata- mata karena sakit flu H1N1 atau penyakit lain, yang pasti lelaki tersebut ketika masuk rumah sakit, Kamis lalu, jelas terinfeksi flu H1N1.

Australia tercatat sebagai negara yang terbanyak angkanya dalam hal warganya terjangkit virus flu ini di kawasan Asia Pasifik. Sampai Sabtu tercatat terjadi tak kurang dari 2.376 kasus. Meski kini sudah jatuh korban jiwa di Australia, menurut Menteri Kesehatan Australia, wabah flu H1N1 di wilayah tersebut tak terlalu keras. Orang yang terkena flu itu, lanjutnya, umumnya cepat sembuh kembali.

Fiji merupakan negara ketiga di Asia Pasifik yang mengonfirmasikan kasus infeksi pertamanya untuk H1N1, menyusul Samoa dan Papua Niugini.

Seorang lelaki berusia 36 tahun yang diperiksa positif flu H1N1 beberapa hari sekembali ke Fiji dari Melbourne, Australia. Ia kedapatan positif flu H1N1 pada Kamis lalu.

Banglades, Jumat, juga melaporkan kasus pertamanya ketika seorang lelaki berusia 19 tahun positif terkena flu H1N1 sekembali dari Amerika Serikat. Menurut Kementerian Kesehatan Banglades, pihaknya tak hanya mengawasi anak tersebut agar wabah tak meluas, tetapi juga mengawasi keluarganya.

Kementerian Kesehatan Thailand, Sabtu, juga mengonfirmasikan bahwa sampai Sabtu tercatat sudah ada 73 kasus baru sehingga total kini sebanyak 662 kasus. Boleh dikata, separuhnya dari yang terkena adalah warga ibu kota, Bangkok. Umumnya korban flu ini di Thailand adalah kaum pelajar. (AP/Reuters/sha)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com