BANJARNEGARA, KOMPAS.com — Pengembangan salak pondoh langsat diusulkan masuk sebagai muatan lokal pada kurikulum sekolah di Kabupaten Banjarnegara, Jawa Tengah. "Banjarnegara diberi kekayaan sumber daya alam yang bisa dijadikan potensi untuk pembelajaran di sekolah," kata Sekretaris Daerah Kabupaten Banjarnegara, Syamsudin, di Banjarnegara, Sabtu (20/6).
Menurut dia, muatan lokal pada kurikulum sekolah harus dikembangkan sesuai karakteristik di mana sekolah itu berada. Syamsudin mengatakan, Banjarnegara yang mempunyai kekuatan di bidang pertanian, maka sangat relevan ketika muatan lokal pada sekolah juga berorientasi pada pertanian.
"Kekuatan Banjarnegara di bidang pertanian, ketika itu dikembangkan akan menjadi keunggulan Banjarnegara dibandingkan kabupaten lain," katanya.
Pemerintah Kabupaten Banjarnegara, katanya, sangat mendukung setiap upaya yang mengarah pada pengembangan pertanian. Sekolah merupakan tempat strategis untuk menciptakan generasi yang bisa mengembangkan pertanian di Banjarnegara.
"Lewat tangan para guru diharapkan mampu membangkitkan potensi dan kekuatan yang ada di Banjarnegara, yaitu pertanian," katanya. Salah satu hasil pertanian Banjarnegara yang diusulkan masuk sebagai muatan lokal, yakni budi daya salak pondoh langsat.
Meski bukan merupakan tanaman asli Banjarnegara, salak pondoh langsat mengalami perkembangan yang cukup pesat setelah tahun 1993.