Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kasus Influenza A-H1N1 Terus Melejit

Kompas.com - 17/06/2009, 05:34 WIB
 

WELLINGTON, KOMPAS.com - Penularan influenza A-H1N1 kian meluas. Di Selandia Baru, kasus flu ini telah meningkat hingga tiga kali lipat menjadi 109 kasus, Selasa (16/6). Sebagian besar sekolah sudah ditutup karena penyebaran flu yang mulai mengkhawatirkan.

Publik diimbau tetap tinggal di dalam rumah. Wakil Direktur Kesehatan Publik Fran McGrath mengatakan, pemerintah tetap berusaha menghambat penyebaran virus sehingga tak bertambah parah saat memasuki musim dingin. Musim panas biasanya merupakan saat paling tepat memberantas flu. Sebaliknya, musim dingin merupakan era penyebaran paling cepat.

McGrath menambahkan, gejala influenza A-H1N1 biasanya ringan, tetapi yang akan terkena dampak negatif dari penyebaran virus ini adalah kelanjutan usaha, sekolah, dan perkantoran.

Menteri Kesehatan Tony Ryall menyatakan penyebaran virus itu akan memicu ketegangan di berbagai rumah sakit di Selandia Baru. ”Jika penyebaran virus ini semakin parah, kemungkinan bisa ada 35.000 orang yang masuk rumah sakit,” ujarnya.

Thailand tutup sekolah

Thailand mengumumkan kenaikan kasus hingga 50 persen. Pemerintah memutuskan menutup puluhan sekolah setidaknya selama sepekan mendatang. Departemen Kesehatan Thailand memastikan munculnya 109 kasus baru. Ini jumlah kasus terbanyak hanya dalam satu hari. Kini di Thailand ada 310 kasus influenza A-H1N1.

Untuk menggugah kesadaran masyarakat tentang influenza A-H1N1, Pemerintah Thailand akan membagikan satu juta buklet kesehatan tentang flu A-H1N1. ”Buklet ini berisikan cara menghindari virus A-H1N1 itu,” kata Wakil Menteri Kesehatan Publik Manit Nopamornbodi.

Nopamornbodi juga mengimbau masyarakat untuk memakai masker pelindung mulut dan hidung. Pemerintah saat ini masih memiliki persediaan obat antivirus A-H1N1 yang cukup.

Kini influenza A-H1N1 telah mencapai Jordania. Untuk pertama kalinya Pemerintah Jordania mengumumkan tindakan mengarantina dua perempuan yang baru saja pulang dari AS. Menteri Kesehatan Jordania Nayef al-Fayez menyatakan, dua perempuan itu masing-masing berusia 11 tahun dan 17 tahun.

Kepala Organisasi Kesehatan Dunia Margaret Chan mengingatkan, pandemi influenza A-H1N1 bisa melumpuhkan negara berkembang dan miskin. ”Negara berkembang akan menjadi kelompok paling rentan dengan kondisi paling parah. Kelompok ini bisa lama mencapai pemulihan. Negara-negara seperti ini tak hanya menderita gara-gara pandemi, tetapi juga akibat penyakit yang mematikan lainnya,” ujarnya. Negara berkembang dan miskin itu antara lain terdapat di subsahara Afrika.(REUTERS/AFP/AP/LUK)
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com