Wah, 50 Persen Pekerja Sektor Pertanian, Buruh Anak

BANDA ACEH, KOMPAS.com - Sektor pertanian di Indonesia merupakan lapangan pekerjaan yang paling besar menampung pekerja anak dengan menggunakan sistem sub kontrak.

"Perburuhan anak paling besar di sektor pertanian mencapai lebih dari 50 persen," kata Pandji Putranto, Senior Program Officer Organisasi Buruh Internasional (ILO) di Banda Aceh, Senin (15/6).

Dia mengatakan, anak yang dipekerjakan di sektor pertanian termasuk perkebunan dan peternakan itu dengan sistem sub kontrak yaitu orangtuanya yang bekerja dan dibantu sang anak.

Menurutnya, hal itu bukan hanya terjadi di perkebunan milik swasta tapi juga di perkebunan pemerintah terutama di perkebunan besar.

Dia mencontohkan di perkebunan karet, seorang pekerja harus dapat menderes getah karet dari beberapa batang setiap harinya. Agar pekerjaan itu selesai tepat waktu dan memenuhi target maka dipekerjakanlah anaknya untuk membantu.

Kepala Dinas Tenaga Kerja dan Mobilitas Penduduk (Disnakermobduk) Provinsi Aceh, Sofyan mengatakan di Aceh tidak ada anak yang bekerja secara formal yang ada hanya membantu orang tua.

Bidang yang paling banyak juga di sektor pertanian, perkebunan dan perikanan. Meskipun di sektor informal namun pekerjaan yang dilakukan anak tersebut memiliki tingkat bahaya yang cukup tinggi.

Seperti di sektor perikanan, anak ikut melaut hingga berhari-hari ke laut dalam, begitu juga di sektor pertanian harus sepanjang hari berada di sawah membantu orang tuanya.

Sedangkan batas waktu untuk anak bekerja yang ditoleransi adalah tidak lebih dari tiga jam dan berupa pekerjaan ringan yang tidak membahayakan anak.

"Ke depan kita mencoba untuk memberikan pengertian kepada orang tua bahwa anak yang bekerja membatasi hak mereka," kata Sofyan.