Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

SMS Maut Juga Bikin Polisi Takut

Kompas.com - 11/06/2009, 10:35 WIB

KEDIRI, KOMPAS.com — Tidak hanya warga yang ngeri membaca SMS misteri dari seseorang yang menamakan dirinya Kangen. Polisi yang terus menyelidiki beredarnya pesan singkat di ponsel korban Arif Nuruda juga ketakutan. Bahkan polisi sampai tidak berani menghubungi nomor yang ada di ponsel Arif.

“Saya juga ngeri membaca SMS misteri itu. Kalau saya diminta menelepon sendiri, lebih baik jangan. Saya takut. Sekarang kita sedang lacak terus pengirim SMS sebelum WT me-forward ke korban,” jelas Kapolsek Purwoasri AKP Sartana, saat ditemui Surya, Rabu (10/6).

Polsek juga siap mendatangkan pakar telematika untuk mengecek secara detail pengirim SMS misteri tersebut. Ini semata-mata, lanjut Sartana, untuk mengetahui pengirim pertamanya. Apalagi masyarakat juga takut dengan SMS tersebut.

Sartana menambahkan, ada warga yang mengadukan kekhawatirannya kalau sampai mendapat SMS misteri tersebut. Warga Purwoasri terutama takut karena SMS tersebut bisa berbau sugesti dan magis. “Korban Arif kebetulan mendapat kiriman SMS misteri saat kondisi psikisnya sedang tidak baik. Tapi kami mendapat informasi baru kalau kebiasaan korban memang kerap menelepon tengah malam sampai dini hari,” tambah Sartana.

Saat ini, Polsek memerlukan bantuan pakar telematika untuk menguak misteri SMS mengerikan tersebut. Polsek siap mendatangkan ahli telematika untuk membongkar keberadaan SMS maut tersebut. “Tapi kalau sekelas pakar telematika Roy Suryo, siapa yang mampu membayar?” kelakar Sartana.

Seperti diberitakan sebelumnya, Arif Nurhuda, pelajar kelas dua STM Budi Utomo Jombang yang ditemukan tewas gantung diri di pohon jati di belakang rumahnya. Ngerinya, jalan sesat ini dilakukan setelah korban menerima SMS dari WT. SMS itu dari seseorang namanya Kangen, siswi SMK Jambi yang bunuh diri dan akan mengganggu jika SMS itu tidak disebar (Surya, 9/6).

Berkali-kali polisi berusaha menghubungi nomor HP sesuai yang ada di ponsel Arif. Yang pertama dan selalu dihubungi adalah nomor seseorang yang namanya Kangen. Menurut pengakuan beberapa anggota polisi, pernah dihubungi nomornya aktif tetapi sunyi. “Setelah itu, kami hubungi kembali tak bisa lagi,” kata anggota polisi.

Mereka juga berusaha menghubungi WT juga tidak bisa. Surya yang terus berusaha menelepon nomor WT akhirnya membuahkan hasil. Saat ditanya siapa sebenarnya WT, dia mengaku anak yang tinggal di wilayah Purwosri.

Begitu juga nama lengkap WT siapa, perempuan ini menolak memberi tahu. Apakah Wiwit atau Wati. WT tetap menolak. Begitu juga saat dibujuk tinggal di mana, yang bersangkutan hanya mengatakan di wilayah Purwosari. “Saya lebih senang dipanggil WT saja,” kata WT melalui ponsel. Inisial ini juga yang tersimpan di HP Arif.

Selanjutnya, WT lebih senang bermain SMS hingga belasan kali. Tercatat, ada 14 kali melayani balasan SMS wartawan Surya. Dia mengaku akrab dengan Arif melalui HP. Bahkan, perempuan yang menolak bertemu ini juga mengaku belum tahu muka Arif karena juga tidak pernah ketemu.

“Saya sudah 1,5 bulan akrab. Saya selalu menganggap Arif sebagai kakak dan saya dianggap sebagai adik. Sebenarnya, SMS misteri itu mau saya kirim ke Kak Lilik. Tapi malah nyasar ke Arif,” katanya sambil menegaskan bahwa WT tak pernah menyimpan nomor dengan nama.

WT mengaku takut mendapat kiriman SMS misteri itu. Untuk itu dirinya langsung mengirimkan ke kakaknya untuk minta saran. Namun, WT mengaku tanpa sengaja terkirim ke Arif. “Saya memang pernah dicurhati kalau Arif ingin sekali punya motor. Soal tekanan dan masalah keluarga, saya tidak tahu,” tambah WT.

Meski ngeri, WT tergoda untuk menelepon pengirim asli SMS misteri tersebut. Bahkan seperti yang tertera di dalam isi SMS, WT mengaku menelepon dan disuguhi nyanyian. “Ya seperti namanya, Kangen, saya mendengar lagu 'Empat Belas Hari' yang dibawakan Kangen Band,” pungkas WT. k2

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com