KLATEN, KOMPAS.com - Ideologi Pancasila sudah final untuk Nahdlatul Ulama (NU) meskipun NU pernah terpaksa menerima Pancasila sebagai azas tunggal, yakni pada masa orde baru di bawah kepemimpinan mantan presiden Soeharto. Pancasila dipandang sebagai instrumen untuk menyambungkan masyarakat Indonesia yang terbelah (divided society).
Ini diungkapkan Guru Besar Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Airlangga, Kacung Marijan dalam Silaturahmi Kiai dan Peluncuran Buku Negara Pancasila yang digelar di Pondok Pesantren (PP) Al Manshur, Popongan, Tegalgondo, Wonosari, Klaten, Jawa Tengah, Rabu (10/6).
Acara yang dibuka oleh Rais Syuriah Pimpinan Wilayah NU Jawa Tengah KH Masruri Mughni dan dihadiri lebih dari 100 kiai dari berbagai pondok pesantren di Jawa dan luar Jawa ini juga menampilkan panelis KH Maemun Zubaer dari PP Al Anwar, Sarang, Rembang, KH A Mustofa Bisri dari PP Asrama Pelajar Islam, Leteh, Rembang, As ad Said Ali yang juga pengarang buku Negara Pancasila dengan moderator KH A Muadz Thohir.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.