Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kinerja PLTA Sumbar Merosot, Pemadaman Kembali Terjadi

Kompas.com - 05/06/2009, 12:01 WIB

PADANG, KOMPAS.com - Kinerja pembangkit listrik tenaga air atau PLTA di Sumatera semakin merosot lantaran stok air berkurang. Akibatnya, wilayah Sumatera bagian tengah dan selatan mengalami defisit listrik 250 megawatt.  

Manajer Operasional Sistem Penyaluran dan Pusat Pengatu r Beban (P3B) Sumatera Sudibyo mengatakan pembangkit listrik bertenaga air hanya beroperasi 20-30 persen dari total kekuatan pembangkit. PLTA yang mengalami defisit cadangan air adalah PLTA Koto Panjang di Riau, PLTA Maninjau, dan PLTA Singkarak.  "Cadangan air semakin menipis sehingga PLTA tidak bisa digunakan dengan kekuatan penuh. Ini terjadi di seluruh PLTA di Sumatera," ujar Sudibyo.

PLTA Musi di Bengkulu dan PLTA Besai di Lampung bahkan hanya beroperasi saat beban puncak. Kedua PLTA yang menggunakan aliran sungai itu terpaksa tidak bisa bekerja maksimal lantaran pasokan air sangat sedikit.

Kondisi ini, menurut Sudibyo, hanya bisa teratasi setelah curah hujan tinggi. Curah hujan yang turun saat ini di wilayah Sumatera belum mampu menambah debit air. Air hujan bahkan tidak masuk dalam area tangkapan air. Sementara, teknologi buatan untuk mendatangkan air saat ini masih mahal dan rumit sehingga bukan menjadi pilihan strategis yang bisa diambil.

Akibat keterbatasan kerja pembangkit, pemadaman bergilir terjadi di enam provinsi yakni Riau, Sumatera Barat, Bengkulu, Jambi, Sumatera Selatan, dan Lampungyang termasuk jaringan Sumatera bagian tengah dan selatan (Sumbagselteng).  

Dalam kondisi beban puncak antara pukul 18.00-23.00, dibutuhkan listrik 1.730 megawatt (mw) di Sumbagselteng. Angka beban puncak ini naik dibanding kan periode bulan Juni 2008. Tercatat, angka pertumbuhan pengguna jasa listrik PLN mencapai 9 persen dalam waktu setahun terakhir.

Defisit listrik juga terjadi di Sumatera bagian utara (Sumbagut), sejumlah 100 mw. Namun, kekurangan energi listrik di Sumbagut bisa ditangani dengan mengalihkan penggunaan listrik untuk industri ke rumah-rumah.   

Diperbaiki  

Selain kinerja PLTA yang terbatas, PLTU Tarahan di Lampung juga mengalami gangguan sehingga tidak bisa beroperasi sejak 29 Mei lalu. PLTU Tarahan memberikan sumbangan 89 mw. Perbaikan PLTU ini membutuhkan waktu setidaknya 11 hari.

Selain itu, pasokan gas untuk pembangkit swasta di Sumatera Selatan juga mengalami penurunan. Akibatnya pasokan listrik merosot dari 80 mw menjadi 70 mw. Kondisi serupa dialami PLTGU Indralaya, Palembang, yang mengalami penurunan pasokan listrik sebanyak 15 mw. Kondisi ini sudah terjadi sejak 2 minggu terakhir. 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com