Kelamaan Membujang, Gantung Diri di Dalam Sumur

PONOROGO, KOMPAS.com — Bunuh diri dengan cara menggantung diri biasanya dilakukan di pohon atau di dalam rumah. Tetapi, tidak demikian dengan Misno (34). Bujangan stres itu menggantung dirinya di dalam sumur seusai membakar rumahnya sendiri.

Misno, warga Desa Blembem, Kecamatan Jambon, Kabupaten Ponorogo, sempat marah-marah dengan membakar rumahnya yang terbuat dari anyaman bambu. Bujangan itu menggantung diri itu dilakukan korban di dalam sumur di depan rumahnya.

Tubuh korban ditemukan warga dalam kondisi leher terjerat kain sarung yang dikaitkan dengan sebatang bambu yang diletakkan di atas bibir sumur tersebut. Warga menduga kenekatan korban karena dia terlalu lama membujang. Padahal teman sebayanya rata-rata sudah memilik anak.

Wahyudi (39), tetangga korban, mengatakan, karena malu membujang, korban memilih hidup sendiri di sebuah rumah bambu dan berpisah dari seluruh keluarganya sejak beberapa tahun lalu. Menurutnya, sebelum gantung diri, korban membakar rumahnya.

“Warga di sini tak mengetahui persis jika setelah membakar rumahnya dia menggantung di dalam sumur depan rumahnya,” kata Wahyudi. Hal sama diungkapkan Teguh (31), warga lainnya. “Mungkin stres, tak ada yang tahu persis penyebabnya karena dia selalu menyendiri beberapa tahun terakhir ini,” paparnya.

Sementara itu, Kasat Reskrim Polres Ponorogo AKP Suhono menegaskan, berdasarkan hasil pemeriksaan di lokasi, korban tewas murni karena bunuh diri. Motifnya diduga karena korban terlalu lama membujang. “Karena keluarga minta mayat korban tak diotopsi, kami langsung menyerahkan pada keluarga korban,” tandasnya. (st14)