Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tarian Suku Bajau Kaltim Nyaris Punah

Kompas.com - 09/05/2009, 14:04 WIB

SAMARINDA, KOMPAS.com — Unit Pelaksana Tugas Daerah (UPTD) Taman Budaya Kalimantan Timur (Kaltim) dalam identifikasi kekayaan budaya daerah belum lama ini menemukan bahwa salah satu budaya kesenian lokal, yakni tarian milik Suku Bajau Kaltim, terancam punah.

Tari Dalling milik Suku Bajau nyaris punah karena dalam beberapa tahun terakhir tidak pernah dipertunjukkan lagi, sementara orang-orang tua yang mengerti Dalling sudah banyak yang meninggal dunia, di sisi lain tidak terjadi regenerasi terhadap kesenian ini. Demikian dikatakan Kepala Taman Budaya Kaltim H Sutoro di Samarinda, Jumat (8/5).

Pihaknya mengetahui bahwa satu tari tradisional dari Suku Bajau nyaris punah karena sejak beberapa tahun terakhir tidak pernah lagi ditampilkan.

"Biasanya masyarakat Bajau menggelar tarian Dalling untuk menyambut tamu kehormatan. Tari ini juga dulunya kerap ditampilkan pada acara tertentu, seperti pesta adat dan kegiatan keramaian di kampung-kampung," katanya.

Namun, kata dia, seiring dengan perkembangan zaman dan perubahan tradisi, lambat laun tarian Dalling terancam punah akibat tidak ada regenerasi bagi para penarinya.

Terkait upaya pelestarian kesenian lokal itu, pihaknya akan melakukan  penggalian dan penelitian tentang tari Dalling yang dipusatkan di Kabupaten Panajam Paser Utara (PPU), pada 11-15 Mei 2009.

Materi yang akan diteliti bukan hanya Dalling, melainkan juga akar budaya dan adat istiadat yang digali langsung dari pelaku atau tetua budaya Bajau yang pernah terlibat langsung pelestarian kesenian dan kebudayaan masyarakat pesisir itu.

"Setelah melakukan penggalian, maka tarian ini akan kita ajarkan ke sejumlah sanggar tari yang tersebar di Kaltim. Selain upaya pelestarian melalui praktik tarian ini di sanggar-sanggar dan sekolah, kita akan mematenkan tarian ini agar tari Daling resmi menjadi salah satu kekayaan budaya Indonesia dari Kaltim," ujar Toro.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com