Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Data LJK UN Kabupaten Garut Tak Akurat

Kompas.com - 21/04/2009, 19:05 WIB

BANDUNG, KOMPAS.com — Tim pemindai dari Universitas Pendidikan Indonesia menemukan ketidakcocokan data lembaran soal jawaban komputer (LJK) ujian nasional tingkat SMA/MA di Kabupaten Garut.

Akibatnya, LJK khusus kabupaten yang pernah terungkap kasus kecurangan UN itu saat ini tidak bisa dipindai, penilaian hasil UN pun terhambat.

"Kiriman (data LJK) dari Kabupaten Garut sedikit bermasalah. Tidak sama antara jumlah dokumen yang riil terkirim dengan yang tercatat di manifes. Kami pun tidak bisa melakukan verifikasi atas dokumen (LJK) ini," ujar Koordinator Lapangan Pemindaian LJK UN SMA/MA, Holin Sulistio, ditemui di sela-sela kesibukannya memindai LJK UN, Selasa (21/4).  

Mulai tahun 2009 ini, khusus UN SMA dan MA, proses pemindaian LJK tidak lagi dilakukan Dinas Pendidikan Provinsi Jabar, melainkan oleh tim independen.

Tahun ini, yang bertanggung jawab adalah UPI. Proses pemindaian LJK UN ini dipusatkan di Gedung Balai Pertemuan UPI, Kampus UPI Jalan Setiabudi. Pengalihan kewenangan di dalam pemindaian ini salah satunya bertujuan meningkatkan kredibilitas UN SMA/MA.

Hingga hari kedua pelaksanaan UN, dari 26 kabupaten/kota yang telah mengirim dokumen LJK-nya ke UPI, hanya data dari Kabupaten Garut yang bermasalah.

Menurut Holin, pihaknya telah memanggil aparat dari Dinas Pendidikan Kabupaten Garut untuk segera mencocokkan dan membenahi data dokumen LJK agar proses pemindaian LJK UN secara keseluruhan di Jabar tidak ikut molor.

Ditargetkan, dalam waktu dua minggu, proses pemindaian selesai. Selanjutnya, hasil pemindaian akan dikirim dalam bentuk enkripsi data ke Pusat Penilaian Pendidikan (Puspendik) Departemen Pendidikan Nasional untuk diketahui lulus tidaknya siswa.

"Di sini, kami tidak punya kewenangan mengeluarkan hasil (lulus tidaknya siswa)," ungkap Holin kemudian. Di tempat ini, seluruh pegawai yang bekerja adalah berasal dari UPI.

Kunci jawaban

Sementara itu, dalam pantauan pelaksanaan UN hari kedua kemarin, ujian secara umum berjalan lancar. Meski, seperti tahun-tahun sebelumnya, ditemui kasus beredarnya pesan layanan singkat (short message service/ SMS) di kalangan siswa peserta UN yang isinya menyerupai kunci jawaban UN. Ini setidaknya ditemui di SMK 2 dan SMAN 20 Kota Bandung.

Tahun ini, pengawasan UN terlihat lebih ketat. Hampir di setiap sekolah terlihat aparat kepolisian berjaga-jaga. Kepala Kepolisian Sektor Citarum Iptu Teguh Widodo mengungkapkan, aparat kepolisian bertugas piket selama 1 x 24 jam tiap hari untuk memantau distribusi soal UN dan pelaksanaan UN. Di tiap sekolah, ucapnya, setidaknya diterjunkan 12 aparat polisi, baik terdiri dari unit bina mitra maupun intelijen.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com