Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kawat KRL Putus saat Uji Coba di Stasiun Tanjungpriok

Kompas.com - 12/04/2009, 10:27 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com — Uji coba jalur kereta rel listrik dari Stasiun Tanjung Priok ke Stasiun Ancol, Minggu (12/4), gagal. Sebuah kawat listrik bertegangan tinggi yang digunakan kereta tersebut putus saat kereta melaju keluar dari Stasiun Tanjung Priok.

Kawat putus sekitar pukul 09.40. Hanya satu kawat yang putus, yaitu kawat aliran atas catenari yang dialiri tegangan listrik 1.500 volt.

"Tadi keluar api, pletak-pletok dan putus," ujar Sugito, petugas pengawas pemeliharaan sarana KRL, saat ditemui di Stasiun Tanjung Priok. Hal tersebut sempat membuat lecutan, tetapi tidak ada korban karena tidak orang di sekitar kereta yang melaju.

Ia mengatakan, kawat yang putus memang sudah lama tidak dipakai. Terakhir kali jalur KRL ke Tanjung Priok digunakan tahun 2000. Kemungkinan permukaan kawat tidak licin sehingga antara kawat tan body (main collector) dan kawat trolley yang bergerak bergesekan cukup kuat.

Sugito mengatakan, uji coba KRL menggunakan Kereta Tokyu seri 8000, jenis KRL AC rel statik yang membawa 2 set rangkaian 8 gerbong. Kereta tersebut berangkat dari Bekasi ke Ancol. Saat kereta keluar dari Stasiun Ancol menuju Stasiun Tanjung Priok tidak mengalami gangguan, tapi saat keluar dari Tanjung Priok terjadi insiden tersebut.

Padahal, sedianya kereta akan digunakan Menteri Perhubungan Jusman Safeii Djamal saat inspeksi terkait rencana pembukaan kembali Stasiun Tanjung Priok, Rabu (15/4) mendatang. Stasiun Tanjung Priok akan dibuka kembali secara resmi pada 22 April.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com