Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Habis Pemilu, Polisi Periksa Ahok

Kompas.com - 07/04/2009, 02:02 WIB

PANGKALPINANG, KOMPAS.com - Mantan Bupati Kabupaten Belitung Timur (Beltim), Basuki Tjahaja Purnama atau biasa disebut Ahok akan diperiksa Polda Bangka Belitung (Babel) terkait pelaksanaan proyek dermaga atau Pelabuhan ASDP di Kecamatan Manggar yang diduga bermasalah.
   
"Ahok akan diperiksa setelah pemilu, kalau diperiksa sekarang kami khawatir menjurus kepada pembunuhan karakter setelah diekspos di media massa. Apalagi yang bersangkutan berstatus sebagai calon anggota legislatif," kata Kabid Humas Polda Babel Rajendra di Pangkalpinang, Senin (6/4).
    
Namun, Rajendra enggan berkomentar lebih jauh mengenai pemeriksaan Ahok yang diduga terlibat permainan proyek dermaga Manggar yang dibangun sejak akhir tahun 2005 dan hingga kini belum rampung. Ahok saat itu menjabat sebagai bupati. "Wartawan bersabar dulu, nanti kami informasikan dan kapan perlu diadakan konfrensi pers terkait dengan pemeriksaan Ahok," ujarnya.
    
Sementara itu, Sekretaris Desa Kampung Baru, Kecamatan Manggar, Rahadian, mengaku sudah dipanggil Polda Babel terkait dengan pembangunan proyek dermaga Manggar tersebut. "Saya dipanggil Polda Babel tanggal 10 Maret 2009 untuk memberikan keterangan mengenai proyek dermaga itu, sementara Camat Manggar Supriyadi dipanggil tanggal 11 Maret," katanya.
    
Namun, Rahadian enggan berkomentar lebih jauh tentang proyek dermaga itu, demikian juga dengan nilai proyek dan dia mengkaitkan dengan pemerintah daerah setempat, dinas perhubungan dan Camat Manggar. "Yang saya tahu, proyek itu mulai dibangun akhir tahun 2005 dan pada waktu itu saya baru menjabat sebagai sekretaris desa. Jadi, saya tidak tahu banyak tentang proyek itu. Silahkan tanya langsung kepada pemerintah daerah sebagai pihak yang lebih berkompeten," ujarnya via telepon genggam.
    
Sementara itu, Camat Manggar Supriyadi, juga enggan berkomentar ketika dihubungi melalui telepon selulernya. "Maaf, saya tidak ingin berkomentar apalagi wawancara melalui telepon seluler. Bukan saya tertutup memberikan informasi, tetapi saya baru bisa ngomong kalau bertemu langsung dengan anda," ujarnya.

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com