Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Air Campur Lumpur dan Pasir Kok Sampai ke Wisatawan

Kompas.com - 03/04/2009, 09:58 WIB

KELIMUTU, KOMPAS.com — Fasilitas air bersih di Taman Nasional Kelimutu (TNK) Ende di Pulau Flores menjadi keluhan para wisatawan yang berkunjung ke objek wisata danau tiga warna di puncak Gunung Kelimutu itu.
    
"Ini masalah utama yang selalu dikeluhkan oleh wisatawan yang menginap di Moni, pintu masuk utama menuju Kelimutu. Air yang didistribusikan oleh PDAM Ende selalu bercampur lumpur dan pasir," kata Kepala TNK Gatot Soebiantoro di Moni, sekitar 60 km selatan Ende, ibu kota Kabupaten Ende, Jumat (3/4).
    
Hal itu dialami juga oleh wartawan ketika mengikuti rombongan Gubernur NTT Frans Lebu Raya menginap di sebuah home stay yang ada di Moni sebelum mengunjungi masyarakat Desa Lise Lowobora di Kecamatan Wolowaru, sekitar 15 km dari TNK, Jumat.
    
Menurut Gatot, persoalan air bersih tersebut menjadi keluhan utama para wisatawan yang menginap di Moni sebelum menikmati keindahan alam dari atas puncak Gunung Kelimutu.
    
Ia mengatakan, persoalan air bersih ini sudah disampaikan kepada PDAM Ende untuk segera memperbaikinya agar tidak lagi menimbulkan kecemasan bagi para wisatawan yang berkunjung ke TNK.
    
Danau Tiga Warna Kelimutu merupakan salah satu objek wisata langka dunia selain Taman Nasional Komodo di ujung barat Pulau Flores yang saat ini sedang diupayakan untuk masuk dalam tujuh keajaiban dunia.
    
Menurut Gatot, kunjungan wisatawan asing dan lokal ke TNK meningkat pada musim libur anak sekolah, antara Juni dan Juli, yang rata-rata sehari mencapai 1.000 orang wisatawan.
    
Dalam tempo setahun, devisa yang dihasilkan dari kunjungan wisatawan ke TNK mencapai sekitar Rp 250 juta. Devisa tersebut disetor semuanya ke Departemen Kehutanan sebagai pihak yang mengelola konservasi alam di TNK.
    
Ia menjelaskan, wisatawan mancanegara yang berkunjung ke TNK untuk melihat dari dekat danau tiga warna tersebut dikenai tiket seharga Rp 20.000 per orang sekali kunjungan, sedangkan wisatawan nusantara dikenai Rp 2.000 per orang.
    
"Memang ada perbedaan yang mencolok antara wisatawan mancanegara dan nusantara terkait dengan pemberlakuan tiket masuk ke TN Kelimutu karena aturan sudah menggariskan demikian," katanya.
    
Menurut Gatot, wisatawan mancanegara yang lebih banyak berkunjung ke TNK berasal dari negara-negara di kawasan Eropa, menyusul Amerika Latin dan Australia.
    
Wisatawan mancanegara yang berkunjung ke TNK, umumnya datang dari Bali setelah menghabiskan waktunya untuk menikmati keindahan alam dan budaya di Pulau Dewata itu.
    
Setelah sekitar dua atau tiga hari di Kelimutu, mereka kemudian melanjutkan perjalanan ke Flores Barat untuk melihat dari dekat biawak raksasa atau komodo (Varanus comodoensis) di TN Komodo yang ada di wilayah Kabupaten Manggarai Barat.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com