Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Anggota TNI Dilarang Berada di Area TPS

Kompas.com - 10/03/2009, 20:37 WIB

BANDUNG, SELASA - Dalam pengamanan pemilihan umum 2009, setiap anggota TNI dilarang berada di area tempat pemungutan suara. Hal itu untuk menjaga netralitas TNI, sekaligus memberikan ruang bagi anggota kepolisian sebagai lapisan pertama pengamanan pemilu untuk bertugas lebih leluasa.

TNI tidak memiliki kewajiban mengamankan TPS. Kepolisian yang bertugas untuk itu, sehingga wajar bila personel kepolisian bera da di dekat TPS. Bagi personel TNI akan ada tempat khusus atau check point untuk berkumpul mengamankan pemilu. Tidak boleh ada prajurit TNI bertebaran di area TPS, kata Panglima Kodam III/Siliwangi Mayor Jenderal Rasyid Qurnuen Aquary, dalam acara Commander Call TNI dan Polri Garnisun Tetap II/Bandung, Selasa (10/3) di Pangkalan Udara Husen Sastranegara.

Kepala Kepolisian Daerah Jawa Barat Inspektur Jenderal Timur Pradopo juga hadir untuk memberikan amanat dalam acara tersebut. Acara itu diikuti ratusan perwira di jajaran Kodam III/Siliwangi maupun Polda Jawa Barat dalam rangka pengamanan pemilu 2009 di J abar.

Sebagai lapis kedua pengamanan pemilu, TNI membantu polisi melindungi tempat umum dan obyek vital yang berisiko terkena amuk massa. Polisi tidak mungkin bisa mengatasi semua titik, sehingga TNI turut diperbantukan. Apalagi di obyek-obyek vital yang pembangunannya menelan biaya besar, kata Rasyid.

Pangdam juga berpesan agar prajurit TNI menghindari kerumunan kampanye. Bila ada prajurit TNI yang mengenakan seragam dinas lalu melintasi kerumunan kampanye dan terjebak, maka itu berpotensi memicu kecurigaan atas netralitas TNI. Anggota itu mun gkin dianggap turut berkampanye. Dugaan itu bisa saja muncul ketika ada media massa yang memotret anggota bersangkutan, ujar Rasyid.

Ditemui seusai acara, Timur menjelaskan, polisi akan mengutamakan titik kepadatan massa. "Kami menyiapkan strategi pengamanan untuk kemungkinan terburuk. Semua Polres dan Polsek, dan anggota perlindungan masyarakat (linmas) pun telah dilatih oleh polisi," katanya.

Sebanyak dua per tiga dari sekitar 30.000 personel Polda Jabar akan dikerahkan mengamankan pemilu. Selain itu, Timur berharap pemimpin partai politik memegang komitmennya untuk mewujudkan pemilu damai di Jabar.

 

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Kasus Brigadir RAT, Beda Keterangan Keluarga dan Polisi, Atasan Harus Diperiksa

Kasus Brigadir RAT, Beda Keterangan Keluarga dan Polisi, Atasan Harus Diperiksa

Nasional
KPK Ancam Pidana Pihak yang Halangi Penyidikan Gus Muhdlor

KPK Ancam Pidana Pihak yang Halangi Penyidikan Gus Muhdlor

Nasional
195.917 Visa Jemaah Haji Indonesia Sudah Terbit

195.917 Visa Jemaah Haji Indonesia Sudah Terbit

Nasional
Sukseskan Perhelatan 10th World Water Forum, BNPT Adakan Asesmen dan Sosialisasi Perlindungan Objek Vital di Bali

Sukseskan Perhelatan 10th World Water Forum, BNPT Adakan Asesmen dan Sosialisasi Perlindungan Objek Vital di Bali

Nasional
Penyidik KPK Enggan Terima Surat Ketidakhadiran Gus Muhdlor

Penyidik KPK Enggan Terima Surat Ketidakhadiran Gus Muhdlor

Nasional
Di Puncak Hari Air Dunia Ke-32, Menteri Basuki Ajak Semua Pihak Tingkatkan Kemampuan Pengelolaan Air

Di Puncak Hari Air Dunia Ke-32, Menteri Basuki Ajak Semua Pihak Tingkatkan Kemampuan Pengelolaan Air

Nasional
Ketum PGI Tagih Janji SBY dan Jokowi untuk Selesaikan Masalah Papua

Ketum PGI Tagih Janji SBY dan Jokowi untuk Selesaikan Masalah Papua

Nasional
Gus Muhdlor Kirim Surat Absen Pemeriksaan KPK, tetapi Tak Ada Alasan Ketidakhadiran

Gus Muhdlor Kirim Surat Absen Pemeriksaan KPK, tetapi Tak Ada Alasan Ketidakhadiran

Nasional
PPP Minta MK Beri Kebijakan Khusus agar Masuk DPR meski Tak Lolos Ambang Batas 4 Persen

PPP Minta MK Beri Kebijakan Khusus agar Masuk DPR meski Tak Lolos Ambang Batas 4 Persen

Nasional
Sidang Sengketa Pileg Kalteng Berlangsung Kilat, Pemohon Dianggap Tak Serius

Sidang Sengketa Pileg Kalteng Berlangsung Kilat, Pemohon Dianggap Tak Serius

Nasional
Pemerintahan Baru dan Tantangan Transformasi Intelijen Negara

Pemerintahan Baru dan Tantangan Transformasi Intelijen Negara

Nasional
Tegur Pemohon Telat Datang Sidang, Hakim Saldi: Kalau Terlambat Terus, 'Push Up'

Tegur Pemohon Telat Datang Sidang, Hakim Saldi: Kalau Terlambat Terus, "Push Up"

Nasional
KPK Sebut Keluarga SYL Sangat Mungkin Jadi Tersangka TPPU Pasif

KPK Sebut Keluarga SYL Sangat Mungkin Jadi Tersangka TPPU Pasif

Nasional
Timnas Kalah Lawan Irak, Jokowi: Capaian hingga Semifinal Layak Diapresiasi

Timnas Kalah Lawan Irak, Jokowi: Capaian hingga Semifinal Layak Diapresiasi

Nasional
Kunker ke Sumba Timur, Mensos Risma Serahkan Bansos untuk ODGJ hingga Penyandang Disabilitas

Kunker ke Sumba Timur, Mensos Risma Serahkan Bansos untuk ODGJ hingga Penyandang Disabilitas

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com