Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sayup-sayup Gaung Perjuangan Tan Malaka

Kompas.com - 07/03/2009, 16:41 WIB

ORDE BARU yang berkuasa 32 tahun mempunyai peran yang sangat kuat dalam menyamarkan peran Tan Malaka bagi negeri ini. Kendati sudah dikukuhkan sebagai Pahlawan Kemerdekaan Nasional sejak 28 Maret 1963, tetapi gaung perjuangan Tan Malaka sayup-sayup saja terdengar bahkan jauh di bawah gema bapak bangsa lain seperti Soekarno dan Hatta.

Yang masih susah disembuhkan dan masih dalam wacana publik adalah persoalan bahwa Tan Malaka itu PKI, komunis. Komunis yang ada dalam benak masyarakat adalah komunis yang dihancurkan oleh kekuatan Orde Baru tahun 1965, papar sejarawan, Mestika Zed.

Mestika memaparkan, setelah pemberontakan PKI di Silungkang, Sumatera Barat, tahun 1926-1927, Tan Malaka sudah tidak dianggap lagi sebagai bagian dari PKI karena dianggap tidak cocok lagi dengan partai itu. Namun, Tan Malaka cuek saja. Lagipula, bagi Tan Malaka, persoalannya bukan sedangkal urusan partai ke partai.

Dia bahkan tidak acuh bila tidak lagi dianggap sebagai bagian dari satu partai tertentu. Dalam bagian akhir buku Dari Penjara ke Penjara III, Tan Malaka justru memperingatkan kepada khalayak yang hadir dalam pertemuan kelompok Persatuan Pejuangan bahwa masalah partai berpotensi menimbulkan masalah.

"Saya memperingatkan kepada para pengunjung antara lain bahwa kalau satu partai didirikan, niscaya kelak akan timbullah partyen en partytjes sebagai jamur di musim hujan. Dengan demikian maka akan sukar sekali mempersatukan berbagai partai itu kemudian hari," tulis Tan Malaka.

Namun, begitulah. Kesan bahwa Tan Malaka adalah bagian dari komunis seperti yang dicari dan dihancurkan rezim tahun 1965, membuat kisah hidup tokoh ini dikubur bersama pemikirannya tentang Republik Indonesia.

Cerita-cerita tentang Tan Malaka yang masih mengesan hingga ke generasi sekarang umumnya berkisar seputar kemahiran Tan Malaka menghilang. Tokoh masyarakat Kota Padang Panjang, Taufiq (66), mendapatkan cerita-cerita lisan tentang kepiawaian Tan Malaka menghilang, bertukar identitas, dan lolos dari sergapan musuh. Cerita itu masih menjadi bahan perbincangan masyarakat yang tinggal sekitar 120 kilometer jauhnya dari Pandan Gadang, rumah kelahiran Tan Malaka.

Di Nagari Koto Tinggi, Kabupaten Limapuluh Kota, yang berjarak sekitar 20 kilometer dari Pandan Gadang, kisah serupa juga ditemukan. Begitu pun di sekitar rumah gadang tempat Tan Malaka dilahirkan. Konon, sang tokoh sempat mampir ke rumah kelahirannya itu. Namun, lantaran dia menjadi orang yang amat dicari, maka identitas Tan Malaka sengaja disembunyikan. Kisah itu diperkirakan sengaja dipelihara oleh masyarakat demi melindungi Tan Malaka.

Masa 32 tahun bukanlah waktu yang singkat sehingga sejarah dan pemikiran Tan Malaka terkubur jauh di tengah ingar-bingar kehidupan bangsa ini kini. Menghidupkan pemikiran yang lahir dari pendiri republik ini perlu dikerjakan terus-menerus. Siapa tahu, akar bangsa ini seharusnya tidak dicari di luar negeri, tetapi dari pemikiran bapak bangsa yang lahir dari rahim Ibu Pertiwi. *

Daftar Riwayat Hidup

Halaman Berikutnya
Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Surati Kabareskrim, FKMS Minta Kasus Dugaan Ijazah Palsu Bupati Ponorogo Dituntaskan

Surati Kabareskrim, FKMS Minta Kasus Dugaan Ijazah Palsu Bupati Ponorogo Dituntaskan

Nasional
PN Jakarta Pusat Nyatakan Tak Berwenang Adili Perbuatan Melawan Hukum Terkait Pencalonan Gibran

PN Jakarta Pusat Nyatakan Tak Berwenang Adili Perbuatan Melawan Hukum Terkait Pencalonan Gibran

Nasional
Tak Sejalan dengan Reformasi, Revisi UU TNI Sebaiknya Dihentikan

Tak Sejalan dengan Reformasi, Revisi UU TNI Sebaiknya Dihentikan

Nasional
Demokrat Tak Persoalkan Anggota Tim Transisi Pemerintahan Diisi Kader Gerindra

Demokrat Tak Persoalkan Anggota Tim Transisi Pemerintahan Diisi Kader Gerindra

Nasional
Menteri PUPR Jadi Plt Kepala Otorita IKN, PKB: Mudah-mudahan Tidak Gemetar

Menteri PUPR Jadi Plt Kepala Otorita IKN, PKB: Mudah-mudahan Tidak Gemetar

Nasional
Istana Cari Kandidat Kepala dan Wakil Kepala Otorita IKN Definitif

Istana Cari Kandidat Kepala dan Wakil Kepala Otorita IKN Definitif

Nasional
Soal Pimpinan Otorita IKN Mundur, Hasto PDI-P: Bagian dari Perencanaan yang Tak Matang

Soal Pimpinan Otorita IKN Mundur, Hasto PDI-P: Bagian dari Perencanaan yang Tak Matang

Nasional
Pendukung Diprediksi Terbelah Jika PDI-P Usung Anies di Pilkada Jakarta

Pendukung Diprediksi Terbelah Jika PDI-P Usung Anies di Pilkada Jakarta

Nasional
Indonesia Akan Bentuk 'Coast Guard', Kedudukan Langsung di Bawah Presiden

Indonesia Akan Bentuk "Coast Guard", Kedudukan Langsung di Bawah Presiden

Nasional
Bareskrim Kirim Tim ke Thailand Buru Gembong Narkoba Fredy Pratama

Bareskrim Kirim Tim ke Thailand Buru Gembong Narkoba Fredy Pratama

Nasional
MA Ubah Syarat Usia Calon Kepala Daerah, PDI-P: Ujung-ujungnya Tetap Nepotisme

MA Ubah Syarat Usia Calon Kepala Daerah, PDI-P: Ujung-ujungnya Tetap Nepotisme

Nasional
Dualisme Pengamanan Laut, Bakamla Disiapkan Jadi Embrio 'Coast Guard' RI

Dualisme Pengamanan Laut, Bakamla Disiapkan Jadi Embrio "Coast Guard" RI

Nasional
Istri SYL Dapat Uang Operasional Bulanan Rp 30 Juta dari Kementan

Istri SYL Dapat Uang Operasional Bulanan Rp 30 Juta dari Kementan

Nasional
Soal Revisi UU TNI-Polri, Mensesneg: Presiden Belum Baca

Soal Revisi UU TNI-Polri, Mensesneg: Presiden Belum Baca

Nasional
SYL Begal Uang Perjalanan Dinas Pegawai Kementan Selama 4 Tahun, Total Rp 6,8 Miliar

SYL Begal Uang Perjalanan Dinas Pegawai Kementan Selama 4 Tahun, Total Rp 6,8 Miliar

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com