Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ancaman terhadap Hubungan Australia-Indonesia

Kompas.com - 20/02/2009, 12:14 WIB

SYDNEY, JUMAT — Hubungan bilateral antara Australia dan Indonesia terus mengalami peningkatan dalam kurun 13 hingga 14 bulan terakhir lewat sejumlah kontak antarmenteri yang telah diselenggarakan di Bali, Perth, Singapura, Canberra, Sulawesi Selatan, dan saat ini di Sydney. Perbaikan hubungan bilateral seperti lewat pengesahan Traktat Lombok awal tahun lalu di Perth mengingatkan Australia dan Indonesia yang mungkin tetap dihadapkan perbedaan pandangan yang tidak sampai mengguncang pondasi hubungan bilateral.

Menteri Luar Negeri Australia Stephen Smith berpendapat, salah satu risiko yang menghadang hubungan bilateral dengan kondisi seperti itu di antaranya adalah rasa berpuas diri yang dikhawatirkan berakhir pada hubungan yang tak sesuai dengan ekspektasi. "Salah satu risiko itu adalah rasa berpuas diri dengan kondisi kemajuan hubungan bilateral yang ada," kata Stephen Smith saat membuka sesi Konferensi Australia-Indonesia di Sydney, Jumat (20/2).

Stephen Smith berpendapat, hubungan kerja sama Australia dan Indonesia selama ini lebih menjalin kebersamaan antarpemerintah ketimbang antarwarga negara, seperti pada bidang ekonomi dan perdagangan. "Oleh karena itu, kami merasa perlu meyakinkan terciptanya hubungan antarwarga negara untuk memahami kerja sama bilateral dan itulah pentingnya arti dari penyelenggaraan Konferensi Australia-Indonesia," kata Stephen Smith.  

Sementara Menteri Luar Negeri RI Hassan Wirajuda yang juga menyampaikan pidato dalam sesi pembukaan konferensi menekankan keseriusan Pemerintah Indonesia bersama Australia mengatasi tindak kejahatan lintas perbatasan, seperti penyelundupan manusia dari Asia Tengah dan Selatan. Hassan Wirajuda menekankan, Indonesia awal tahun ini dihadapkan oleh kedatangan sekitar 400 pengungsi asal Rohingya-Myanmar di Aceh yang ditelantarkan di tengah lautan oleh Pemerintah Thailand.

Untuk itu, Menlu Hassan Wirajuda menekankan upaya untuk mengaktifkan kembali Bali Process yang diluncurkan pada 2003 mengingat maraknya upaya penyelundupan dan perdagangan manusia belakangan lewat rapat tingkat menteri yang akan berlangsung April di Bali. Bali Process adalah kerja sama regional tidak mengikat yang merupakan inisiatif Indonesia dan Australia melalui konferensi tingkat menteri pada Februari 2002 untuk menyelesaikan masalah penyelundupan manusia, perdagangan manusia, serta kejahatan transnasional lain.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com