Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Puluhan Gajah Mengamuk, 20 Rumah Rusak

Kompas.com - 20/02/2009, 11:24 WIB

IDI, JUMAT — Puluhan ekor gajah kembali mengamuk di kawasan pedalaman Peureulak, Aceh Timur, sejak tiga hari terakhir. Akibat ulah hewan itu, sedikitnya 20 rumah warga Desa Alur Duren, Kecamatan Lokop, Aceh Timur, hancur. Buntutnya, sejumlah warga terpaksa mengungsi ke desa tetangga untuk mencari perlindungan. Selain merusak rumah, binatang berbadan bongsor itu juga merusak ratusan hektar tanaman warga.

Kades Alur Duren, Berlian melalui Aki Rayeuk, salah seorang tokoh masyarakat Peureulak Barat kepada Serambi, Kamis (19/2), mengatakan, kawanan gajah sudah sepekan terakhir mengaso di perkampungan warga dan hilir mudik ke kebun para petani.

"Sampai sejauh ini, belum diketahui apa penyebab mengamuknya binatang-binatang tersebut. Rumah warga ada yang hancur berat. Warga di sini benar-benar sedang ketakutan menghadapi gajah," katanya.

Kawanan gajah masuk ke kawasan perkampungan penduduk sejak tiga hari lalu di malam hari. Tanpa basi-basi hewan itu langsung merusak rumah warga yang mereka jumpai. "Banyak penduduk yang terpaksa lari kocar-kacir saat mendapati kawanan gajah mengamuk," cerita Aki Rayeuk.

Meski begitu, tambah dia, tidak ada korban jiwa dari penduduk di sana. Namun, rumah warga dan areal kebun digasak kawanan gajah liar itu. Karenanya, warga berharap Pemkab Aceh Timur membebaskan mereka dari serangan gajah.

"Gajah sampai sekarang masih mengobrak-abrik tanaman milik petani pada pagi hari dan pada malam hari sering masuk perkampungan penduduk. Kita khawatir bila tidak cepat dihalau akan ada korban dari warga akibat amuk gajah ini," ungkapnya.

Kecamatan Lokop sendiri berada di pedalaman Aceh Timur. Kawasan itu dapat dicapai melalui jalan darat sekitar 45 km dari Simpang Kampung Beusa, Kecamatan Peureulak Barat.

Konservasi

Terkait masalah tersebut, Kadis Kehutanan dan Perkebunan Aceh Timur, Saifuddin, kepada Serambi mengatakan, pihaknya kini sedang merancang kawasan konservasi yang di dalamnya ada penangkaran gajah. "Suratnya sedang kami kirim kepada Gubernur NAD dan tembusannya kepada Menhut RI dan KSDA pusat di Jakarta," katanya siang kemarin.

Dengan demikian, tambah Saifuddin, pihak Pemerintah Aceh dan pusat diharapkan dapat membantu dana untuk penangkaran dan menjadi hutan sebagai hutan konservasi tersebut.

Saifuddin menambahkan, untuk melihat daya rusak gajah, Asisten I dan II serta pihaknya, YLI, BPKEL, dan Dinas Sosial, sudah turun ke lokasi untuk mengecek secara langsung. "Kalau tugas kita, tentunya kita akan mendata tanaman apa aja yang rusak dan akan kita bantu tapi tidak instan. Artinya ini adalah program jangka panjang," kata Saifuddin. (is)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com