PRABUMULIH, RABU — Delapan biarawati ordo Fransiscanes tewas setelah mobil minibus jenis Kijang T 1756 DC warna merah terjun bebas dari jembatan Beringin I, Desa Beringin, Kecamatan Lubai, Muaraenim, Rabu (18/2). Selain menewaskan delapan biarawati, kecelakaan maut pukul 5.30 tersebut juga menewaskan sopirnya, Yanto. Seorang biarawati, Silcestra, selamat dan sekarang menjalani perawatan intensif di RSRK Charitas, Palembang.
Informasi yang dihimpun Sripo di lapangan menyebutkan, mobil yang berpenumpang 10 orang tersebut dari arah Palembang tujuan Martapura, Ogan Komering Ulu Timur. Saat tiba di tikungan jembatan mobil terjun bebas dari jembatan dan jatuh ke sungai Lubai dalam posisi terbalik.
Jufri (42), penduduk setempat yang rumahnya berada sekitar 50 meter dari lokasi kejadian mengatakan, mereka mendengar suara keras saat kecelakaan tersebut. Tak berapa lama warga pun melakukan evakuasi dan melaporkan kejadian kepada aparat kepolisian.
Kronologi kejadian enam korban meninggal di tempat. Sedangkan empat lainnya sempat mendapat perawatan di Puskesmas Beringin yang berjarak sekitar 200 meter dari lokasian kejadian. Namun, karena kondisinya kritis satu per satu korban tewas.
Dua korban lain yakni Suster Lorensia Fch dan Siscestra sempat dilarikan ke RSUD Prabumulih, tetapi Lorensia akhirnya juga tewas. Kedelapan suster yang tewas adalah Benedikta Fch, Yose Fch, Fenita Fch, Germanda Fch, Aurela Fch, Esila Fch, Mariana Fch, Lorensia Fch, dan Yanto (sopir).
I Ketut Suardana
Dapatkan informasi dan insight pilihan redaksi Kompas.com
Daftarkan EmailPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.