Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

2 Tewas Antre Terapi "Kepala Belut"

Kompas.com - 02/02/2009, 07:53 WIB

“Makanya, untuk memastikan sebab kematian korban, kita lakukan otopsi,” kata Sutikno.

Untuk menghindari jatuhnya korban lebih banyak lagi, polisi langsung melakukan koordinasi dengan berbagai pihak. Hasilnya disepakati, praktik pengobatan Ponari ditutup sementara waktu. “Untuk sementara praktik pengobatan yang dilakukan Ponari kami tutup dulu,” kata Kapolsek Megaluh AKP Sutikno.

Semenjak dua pekan terakhir ini, rumah Ponari, bocah yang dijuluki dukun tiban, memang selalu penuh sesak oleh pengunjung yang ingin berobat. Ponari mendadak dianggap sakti setelah dia menemukan batu sebesar kepalan tangan yang menyerupai kepala belut. Berkembanglah informasi dari mulut ke mulut bahwa batu ajaib itu bisa digunakan sebagai media menyembuhkan penyakit.

Ponari mengaku batu berwarna coklat itu dia temukan secara tidak sengaja saat hujan deras mengguyur desanya tiga pekan lalu. Saat suara petir menggelegar, dia mengaku kepalanya seperti dilempar benda keras. Dalam hitungan detik, anak pasangan Kasim (40) dan Mukaromah (28) ini merasakan hawa panas menjalar di seluruh tubuhnya.

Saat itulah dia mendapati batu sekepalan tangan di bawah kakinya. Menurutnya, batu tersebut kemudian mengeluarkan sinar warna merah. Karena penasaran, batu ajaib itu pun dibawa pulang.

Dengan batu ajaib itu, Ponari mengobati para pasiennya dengan cara batu itu dicelupkan ke dalam gelas yang berisi air. Kemudian air tersebut diminumkan kepada orang yang sakit. Belum diketahui pasti, seberapa manjurkah pengobatan Ponari, tetapi orang-orang telanjur memercayainya. st8

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com