Johny Herman Nasution, Sang Legenda Terjun Payung Telah Pergi

Laporan wartawan Kompas Lis Dhaniati

BANDUNG, RABU — Legenda terjun payung Indonesia Johny Herman Nasution mengembuskan napas terakhirnya di RS Santosa Bandung, Rabu (28/1) pukul 10.55. Jenazah akan dimakamkan di TPU Cikutra Bandung, Kamis (29/1) pukul 09.00.

Johny meninggal akibat penyakit kanker hati yang dirasakannya sejak Agustus tahun lalu. Sebelum dirawat di RS Santosa, Johny sempat dirawat di Singapura. Perintis olahraga terjun payung di Indonesia ini wafat meninggalkan istri, dua putri, dan satu putra. "Kepergian Johny merupakan kehilangan besar bagi kami," kata kakak almarhum, Tito Nasution.

Keluarga besar, kata Tito, sangat bangga pada almarhum atas prestasinya di bidang terjun payung. Johny Nasution mengenal terjun payung pada awal era 1970-an. Semula Johny mengawali aktivitas terjun payung tanpa diketahui keluarganya. Selanjutnya, Johny merupakan atlet berprestasi dalam Pekan Olahraga Nasional.

Johny juga merupakan orang Indonesia pertama yang mendapat lisensi internasional sebagai kamerawan terjun payung. Terkait terjun payung, Johny juga pernah mendapat penghargaan dari Kerajaan Saudi Arabia. Sebelum terserang kanker, Johny masih aktif sebagai pelatih terjun payung.