Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pengungsi Rohingya Banjiri Thailand

Kompas.com - 28/01/2009, 06:10 WIB

BANGKOK, SELASA - Semakin banyak pengungsi Rohingnya tiba di wilayah Thailand. Angkatan Laut Thailand, Selasa (27/1), kembali menangkap 78 orang Rohingya saat berpatroli di Pulau Surin di Laut Andaman.

Komandan Operasi Keamanan Internal Thailand di Provinsi Ranong Kolonel Manat Kongpang menuturkan, 78 orang Rohingya itu ditemukan di dalam perahu yang rusak mesinnya. Mereka mengalami luka-luka pukulan dan luka bakar.

”Mereka mengatakan telah dipukuli saat perahu mereka dicegat tentara Myanmar. Mereka kelelahan dan lapar,” kata Manat.

Pelarian orang Rohingnya, etnis minoritas Muslim di Myanmar, mencuri perhatian sejak awal bulan ini setelah muncul tudingan bahwa mereka telah ”dibuang” ke laut oleh otoritas Thailand. Kelompok hak asasi manusia menyebutkan, AL Thailand telah dua kali mencegat perahu yang ditumpangi ratusan orang Rohingya kemudian meninggalkan mereka di laut lepas di dalam perahu tanpa mesin dan perbekalan berupa beberapa kantong beras. Sejumlah kapal tenggelam dan sedikitnya 500 orang dilaporkan hilang.

Salah satu orang Rohingnya yang ditangkap menuturkan, mereka lari dari kemiskinan dan penindasan di Myanmar sebulan lalu. Saat tentara Myanmar memergoki mereka berlayar ke selatan, tentara itu memukuli mereka dan membakar perahu mereka.

Salah satu pejabat senior AL Thailand mengatakan, 78 orang Rohingya itu akan dipulangkan setelah perahu mereka diperbaiki. ”Kami akan mengirimkan mereka kembali melalui jalur legal,” ujarnya.

Perdana Menteri Thailand Abhisit Vejjajiva, Selasa, mengusulkan pembentukan forum regional untuk menghadapi persoalan imigran gelap.

”Sedang ada pembicaraan antarkementerian luar negeri sehingga jika UNHCR (Komisi Tinggi PBB untuk Urusan Pengungsi) diundang berarti ada di bawah kerangka empat negara—India, Banglades, Myanmar, Thailand—sehingga persoalan ini ditangani di tempat asalnya,” kata Abhisit. (ap/afp/reuters/fro)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com