Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dua Kasus Malaria Ditemukan di Magelang

Kompas.com - 11/01/2009, 16:42 WIB

MAGELANG, MINGGU — Baru memasuki minggu ketiga Januari 2009, sudah ditemukan dua kasus malaria di Kabupaten Magelang. Seorang penderita malaria vivax ditemukan di Kecamatan Grabag, dan seorang penderita malaria falsifarum terdapat di Kecamatan Bandongan.

Pelaksana tugas Kepala Bidang Pencegahan dan Pemberantasan Penyakit Dinas Kesehatan Kabupaten Magelang Budi Suprastowo mengatakan, kedua penderita tersebut tertular dari tempatnya bekerja di Pulau Bangka.

"Agar tidak menular ke lingkungan sekitarnya, dua penderita tersebut saat ini langsung menjalani rawat jalan dan dipantau terus kondisinya oleh petugas puskesmas setempat," ujarnya, Sabtu (10/1).

Temuan dua penderita malaria ini diperoleh dari hasil pemeriksaan darah yang dilakukan petugas puskesmas. Guna menghindari penyebaran penyakit malaria, pemeriksaan darah memang rutin dilakukan terhadap warga yang baru datang dari daerah-daerah endemis malaria, seperti Sumatra dan Kalimantan.

Merebaknya kasus malaria, menurut Budi, bisa terjadi pada bulan apa saja, dan tidak pernah menunjukkan tren meningkat pada waktu-waktu tertentu. "Yang jelas, kewaspadaan terhadap penyakit malaria harus selalu ditingkatkan karena Kabupaten Magelang merupakan daerah reseptif," ujarnya.

Daerah reseptif malaria adalah daerah yang cepat terjadi penularan karena nyamuk Anofeles sebagai vektor penyakit malaria yang hidup di wilayah tersebut. Di Kabupaten Magelang, nyamuk ini terutama hidup di daerah yang dilewati perbukitan Menoreh, seperti di Kecamatan Borobudur, Salaman, dan Kajoran.

Pada tahun 2008, terdapat 12 kasus penyakit malaria di Kabupaten Magelang. Dari jumlah itu, enam kasus terjadi karena penularan setempat, dan 12 kasus terjadi karena penderita tertular saat bekerja atau bepergian di luar wilayah Kabupaten Magelang.  

 

Penyakit ditularkan binatang

Pada musim penghujan ini, Budi juga mengingatkan agar masyarakat mewaspadai berbagai penyakit yang ditularkan melalui binatang. Selain malaria dan demam berdarah yang ditularkan melalui nyamuk, penyakit lain yang rawan menular adalah leptospirosis yang menular melalui tikus, dan flu burung yang ditularkan oleh unggas.

"Genangan air dan banjir biasanya menjadi tempat perkembangbiakan vektor penyakit sehingga virus atau bakteri dapat dengan mudah menyebar dan menular ke berbagai tempat," terangnya.

Khusus untuk penyakit demam berdarah, tren meningkat biasanya akan terjadi mulai akhir Januari dan mencapai puncaknya pada Februari atau Maret. Mengingat hal itu, masyarakat pun diminta untuk selalu melakukan pemberantasan sarang nyamuk (PSN), dan gerakan tiga M, yaitu menguras, mengubur, dan menutup.

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com