Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Calon Perseorangan Unggul Sementara di Garut

Kompas.com - 21/12/2008, 21:40 WIB

 

 

GARUT,MINGGU-Pasangan Aceng Fikri-Dicky Candra yang berasal dari jalur perseorangan sementara unggul atas kompetitornya pasangan Rudi Gunawan-Oim Abdurohim yang diusung oleh partai politik dalam pilkada Kabupaten Garut putaran kedua, Minggu (21/12).

Berdasarkan data pada Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kabupaten Garut Minggu (21/12) hingga pukul 19.30, pasangan Fikri-Dicky meraih 528.106 suara (56,5 persen) sementara Rudi-Oim yang diusung Partai Golkar dan Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) memperoleh 406.134 (43,5 persen). Data tersebut baru 59,9 persen dari jumlah pemilih.

Pada pilkada putaran pertama lalu pasangan Rudi-Oim mendapat 237.454 (23,6 persen) suara dan Fikri-Dicky meraih 206.150 (20,6 persen).

Direktur Pemenangan pasangan Fikri-Dicky Feri Shakti, mengatakan, pasangan Fikri-Dicky gembira dengan hasil perolehan suara meskipun baru sementara. Feri juga optimististis perolehan suara pasangan dari jalur perseorangan itu akan tetap memimpin.

"Akan tetapi, hal ini tidak perlu ditanggapi dengan reaksi yang berlebihan. Karena bagi kami kekuasaan bukanlah prestasi. Tugas yang luar biasa berat menanti di depan. Inilah kemenangan hati nurani rakyat," kata Feri.

Sayangnya, hingga pukul 20.00 pasangan Rudi-Oim tidak ada yang bisa dimintai tanggapan. Ketua tim kampanye Rudi-Oim , Kokon Rudy pun tak dapat memberikan pernyataan.

Angka partisipasi

Ketua KPU Garut M Iqbal Santoso, khawatir pada pilkada putaran kedua ini angka partisipasi akan rendah. Pasalnya, dana sosialisasi sangat minim dan waktunya juga singkat. Apabila pada putaran pertama anggaran sosialisasi mencapai sekitar Rp 500 juta pada putaran kedua hanya sekitar Rp 100 juta.

Di samping itu, banyak warga Garut yang bekerja di luar kota. Mereka ini sudah sempat pulang kampung pada hari raya Idul Adha kemarin. Dalam waktu yang relatif singkat mereka cenderung lebih memilih bekerja di kota daripada pulang ke Garut untuk menggunakan hak suaranya.

"Tidak mudah juga untuk mengalihkan pilihan dari konstituen yang calonnya gagal masuk ke putaran pertama untuk mencoblos pada putaran kedua ini," kata Iqbal.

Minimnya partisipasi setidaknya terlihat di TPS 2, Desa Cihuni, Kecamatan Pangatikan. Tingkat partisipasi hanya 47,9 persen. Dari 378 pemilih terdaftar, hanya 181 di antaranya yang menggunakan hak pilihnya. Padahal, pada putaran I, pemilih yang hadir 240 orang atau sekitar 64 persen.

Menurut ketua TPS 2 Ade Rahmat , kondisi ini antara lain disebabkan oleh sejumlah warga yang tidak pulang kampung. "Waktu pemilihan dekat dengan libur Idul Adha. Karena kemarin sudah pulang, mungkin juga sekarang memili h tidak pulang lagi, " kata Ade.

Karena itu, Iqbal memperkirakan tingkat partisipasi pemilih pada pilkada putaran kedua ini tidak jauh dari angka pada putaran pertama yakni 60 persen. Pilkada putaran kedua ini diikuti oleh 1.583.659 orang pemilih.

Ketua KPU Jawa Barat Ferry Kurnia Rizkiansyah, menyayangkan apabila masyarakat tidak menggunakan hak pilihnya pada pilkada terakhir di Jawa Barat ini. "Berapapun yang menggunakan hak pilihnya tidak akan mengurangi legitimasi," kata Ferry.(adh/ndw/litbang kompas)  

 

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com