Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Yunani Lumpuh akibat Mogok

Kompas.com - 11/12/2008, 07:08 WIB

ATHENA, RABU - Setelah empat hari digoyang protes massal dan kerusuhan, kini beberapa kota di Yunani lumpuh gara-gara mogok massal selama 24 jam yang dimulai Rabu (10/12) pagi. Segala aktivitas di Bandara Internasional Athena dan sistem transportasi yang lain pun terhenti karena pekerja menuntut kenaikan upah.

Selain kenaikan upah, pekerja juga menuntut bantuan dari negara bagian bagi keluarga yang berpenghasilan rendah. Sebenarnya, mogok massal ini tak terkait dengan tewasnya Alexandros Grigoropoulos (15) akibat ditembak polisi. Mogok massal pekerja ini sudah direncanakan jauh-jauh hari sebelum kasus penembakan itu muncul. Namun, mogok massal ini lantas memperparah kondisi di Yunani karena terjadi pada saat yang bersamaan dengan protes massal kasus penembakan.

Pemerintah Yunani membujuk para pekerja untuk membatalkan rencana mogok massal mereka karena pemerintah khawatir barisan pekerja akan bergabung dengan pemrotes penembakan. Serikat pekerja Konfederasi Umum Para Pekerja Yunani (GSEE) meminta pemerintah menyediakan bantuan keuangan sekitar 1.300 dollar AS tiap bulan kepada keluarga yang berpenghasilan rendah. Mereka juga menuntut kenaikan uang pensiun dan dana sosial bagi penganggur.

Selain bandara dan sistem angkutan umum bus dan kereta bawah tanah, bank, rumah sakit, dan sekolah juga tutup.

Peluru ”nyasar”

Hasil penyelidikan balistik menunjukkan Grigoropoulos tewas bukan terkena tembakan langsung, tetapi karena peluru nyasar. Demikian terungkap dalam pengadilan kasus Grigoropoulos. Akan tetapi, laporan itu muncul setelah ribuan pemrotes kembali turun ke jalan menuntut keadilan atas tewasnya Grigoropoulos. Para aktivis membawa spanduk ”Turunkan Karamanlis!” (Perdana Menteri Yunani Costas Karamanlis). Sebagian besar pemrotes adalah pelajar dan guru. Ratusan anggota partai komunis dan sayap kiri juga ikut berbaris mengarah ke gedung parlemen.

Di depan gedung parlemen, situasi kembali memanas. Ratusan pemrotes melemparkan bom molotov, tongkat, botol, dan batu ke arah polisi yang berjaga di luar gedung. Sebaliknya, polisi menembakkan gas air mata. Protes serupa juga digelar Partai Komunitas Yunani di Salonika dan Patras. Sekitar 4.000 orang (mayoritas guru dan pelajar) protes untuk menunjukkan kemarahan atas kasus penembakan itu.

PM Karamanlis menegaskan, siapa pun yang terlibat dalam aksi protes dan provokator kerusuhan adalah musuh demokrasi. Selain itu, Karamanlis juga mengatakan, perjuangan pekerja dan pemrotes kasus penembakan dan tewasnya Grigoropoulos tidak dapat dicampuradukkan dengan aksi perusakan seperti yang terjadi selama empat hari terakhir.

”Pemerintah akan segera menangani persoalan ini tentu dengan tanggung jawab dan memprioritaskan perlindungan warga negara serta segera memulihkan perasaan aman,” ujarnya.(REUTERS/AFP/AP/LUK)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com