Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Buaya Mengganas di Pulau Rimau

Kompas.com - 11/12/2008, 00:18 WIB

BANYUASIN — Buaya muara yang dikenal dengan sebutan si raja air kembali memakan korban. Awal tahun ini buaya yang diperkirakan panjangnya 7 meter mengamuk di Sungai Mukut, kali ini buaya sepanjang 4 meter mengamuk di Sungai Lalan, Pulau Rimau.

Yang jadi korban adalah Rusli (40), warga Karang Agung Ilir, Kecamatan Pulau Rimau, Banyuasin. Beruntung buaya tersebut tidak sampai merenggut nyawanya, tetapi akibat gigitan hewan melata itu, Rusli yang sehari-hari berprofesi sebagai nelayan harus mengalami luka di sekujur tubuhnya.

Informasi yang berhasil dihimpun, peristiwa itu terjadi pada Senin (8/12) sekitar pukul 18.30, saat Rusli sedang menjala ikan di perairan Sungai Lalan Ilir bersama tiga orang temannya.

Namun, saat hendak mengangkat jala, tiba-tiba buaya sepanjang 4 meter yang tak diketahui dari mana datangnya langsung menyambarnya. Buaya pun berhasil menggigit kaki Rusli dan langsung menariknya ke dalam air.

Tiga teman Rusli pun berusaha menolong dengan menarik Rusli dari mulut buaya. Terjadilah tarik menarik antara tiga orang itu yang ingin menyelamatkan Rusli dan buaya. Akhirnya tiga orang teman Rusli berhasil menyelamatkannya meskipun tidak urung akibat gigitan buaya, paha kanannya mengalami luka robek
sepanjang 40 cm dan harus mendapat beberapa puluh jahitan.

M Zuber, salah seorang warga, mengatakan, Rusli waktu itu sedang menjala ikan di Sungai Lalan Ilir, tetapi pada saat akan mengangkat jalan tiba-tiba muncul seekor buaya dan langsung menerkam. "Kaki korban sempat digigit dan ditarik buaya, tetapi
Rusli dengan sekuat tenaga berontak dari gigitan buaya dan akhirnya lepas setelah dibantu temannya," katanya, Selasa (9/12).

Pada peristiwa itu, sempat terjadi tarik-tarikan oleh para nelayan untuk menyelamatkan Rusli dari cabikan raja air tersebut. "Berkat kegigihan dan pertolongan Allah SWT, akhirnya Rusli bisa lepas dari maut meskipun Rusli mengalami luka parah di paha kanannya," imbuhnya.

Zuber mengatakan, bukan hanya Rusli yang menjadi korban, sepanjang November ini saja buaya muara ini telah menewaskan dua warga yang berada di Karang Agung Ulu. Zuber menegaskan, korban keganasan buaya bukan tidak mungkin bertambah jika ada tindakan tegas dari pemerintah.

"Kalau lama-lama warga kami bisa punah digigit buaya, bagaimana lagi mereka bisa mencari penghidupan kalau sungai tidak aman lagi. Tidak bisa mandi dan mencari ikan lagi," katanya.

Sekreratis Daerah (Sekda) Banyuasin, H Parigan HN mengatakan untuk membunuh buaya tersebut pihaknya sangat dilema, di satu sisi masyarakat mendesak agar dibunuh di satu sisi lagi Pemkab Banyuasin harus tunduk pada aturan yang ada. Mengingat buaya merupakan salah satu hewan yang dilindungi.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com