Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Silakan Terus Berdebat tapi Listrik Jangan Dimatikan

Kompas.com - 17/11/2008, 10:14 WIB

BATAM, SENIN - Sejumlah warga Batam meminta, kericuhan antara PT Pelayanan Listrik Nasional (PLN) Batam dengan pengusaha tentang kenaikan Tarif Listrik Batam (TLB) tidak merugikan warga.
    
"PLN Batam dan pengusaha boleh saja berdebat terus, tapi listrik warga jangan diputus," kata Sudiarjo, warga Tiban di Batam, Senin.
    
Sepanjang perdebatan TLB antara pengusaha dengan PT PLN Batam, listrik warga mati dua kali, Jumat (14/11) dan Senin (17/11) pagi. Ia mengharapkan PT PLN Batam tidak seperti perusahaan air minum Adhya Tirta Batam yang mengancam mematikan aliran air jika tarif tidak naik.
    
"Jangan licik seperti itu, karena listrik sudah menjadi kebutuhan vital," katanya. Senada dengan Sudiarjo, warga kota Batam lainnya, Mimi, juga menyesalkan matinya listrik.
    
"Tidak biasanya PLN mematikan listrik tanpa alasan dan pengumuman. Ini ada apa," katanya kala listrik padam.
    
Biasanya, sehari sebelum pemadaman listrik, PLN Batam membuat pengumuman di koran-koran, lengkap dengan jadwal pemadaman di masing-masing daerah. Menurut Mimi, listrik yang mati tanpa pemberitahuan sangat merugikan warga karena bisa menyebabkan barang elektronik rusak.
    
Ia juga mempertanyakan sikap PLN Batam yang memadamkan listrik di tengah perdebatan kenaikan TLB industri. "Apa ini ada hubungannya dengan masalah ini, atau ada instalasi yang rusak," kata dia.
    
Sementara itu, Gubernur Kepulauan Riau Ismeth Abdullah meminta pengusaha dan PT PLN Batam saling menahan diri. "Saya minta ’cooling down’ dulu, nanti kita bicarakan dengan Menteri," katanya.
    
Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral menetapkan kenaikan TLB rata-rata 14,8 persen di atas rekomendasi DPRD Kota Batam 12,3 persen. Kenaikan TLB hanya diberlakukan untuk golongan industri, sedangkan rumah tangga tetap.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com