Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kesurupan Massal di SMP 7 Kediri Masih Berlanjut

Kompas.com - 11/11/2008, 17:12 WIB

KEDIRI, SELASA - Kasus kesurupan massal di SMP Negeri 7 Kota Kediri, Jl Rejomulyo, berlanjut. Setelah 15 murid kesurupan, Senin (10/11) pagi, seusai upacara peringatan Hari Pahlawan, kini empat murid mengaku melihat makhluk halus di depan salah satu ruang kelas.

Kejadian tersebut terjadi Selasa (11/11) sekitar pukul 09.30 WIB saat jam istirahat. Tiba-tiba empat siswa yang sedang bercanda dengan teman-temannya menjadi pingsan sesudah berteriak-teriak ketakutan. “Mereka berteriak-teriak layaknya orang kesurupan,” ujar salah satu guru olah raga di SMP Negeri 7 yang tidak mau menyebutkan  namanya.

Empat murid itu diantar pulang oleh Wakil Kepala SMPN 7, Riyadi. Mereka, Retno dan Yolanda (murid kelas VII), Radista dan Ayu Dila (murid kelas VIII).

Sehari sebelumnya, ketika 15 muridnya diduga kesurupan, Riyadi  tak yakin. Dia menilai murid-murid itu kelelahan karena baru saja ikut upacara setelah beberapa hari sebelumnya ikut kegiatan Palang Merah Remaja.

Kemarin (10/11), karena khawatir menimbulkan kepanikan dan bisa meluas seperti sehari sebelumnya, empat siswa yang diduga kesurupan langsung dibawa ke Ruang UKS. Mereka ditolong dengan olesan minyak angin sekaligus diberi makanan dan minuman hangat.

Tidak lama kemudian kondisi mereka membaik. Salah satu siswa, Yolanda, mengaku melihat wanita berambut panjang berjalan di depan salah satu ruang kelas. “Ketika asyik berbincang, tiba-tiba saya lihat wanita berambut panjang berbaju putih mondar-mandir di depan kelas,” katanya.

Berbeda dengan saat kejadian serupa sehari sebelumnya, kali ini pihak sekolah tidak memanggil wali murid yang juga paranormal, Heri Thole untuk menolong para siswa yang diduga kesurupan.

Wakil Kepala SMP Negeri 7 Kediri, Riyadi, ketika diminta konfirmasi wartawan kembali membantah bahwa di sekolahnya terjadi kasus kesurupan massal. Dia tetap yakin bahwa mereka kelelahan dan perlu mendapatkan perawatan semestinya. “Buktinya setelah diberi minyak angin dan sarapan sudah kembali sadar. Saya juga yang mengantar mereka pulang,” katanya.

Dia juga kembali menyangkal bahwa sekolahnya angker. Alasannya, kejadian semacam ini baru terjadi sekarang setelah bertahun-tahun sejak sekolah ada. “Kalau memang angker kenapa tidak dari dulu-dulu ada kejadian kesurupan,” tegasnya. (Surya/ais)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com