Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

TKI Bali Menghasilkan Rp 9,8 Miliar

Kompas.com - 09/11/2008, 08:51 WIB

DENPASAR, MINGGU — TKI asal Bali yang diberangkatkan ke luar negeri selama 2007 mencapai 3.309 orang dengan perolehan devisa (remitansi) sebesar Rp 9,8 miliar. Sementara itu, pendapatan TKI asal Bali di mancanegara periode Januari-September 2008 diperkirakan lebih dari Rp 6 miliar, demikian dikatakan Komang Sujaka, Kepala Dinas Tenaga Kerja, Transmigrasi, dan Kependudukan Provinsi Bali, di Denpasar, Minggu (9/11).

Menurut Sujaka, TKI asal daerahnya sebelum diberangkatkan ke luar negeri diberikan pelatihan khusus menyangkut bidang perhotelan dan restoran sehingga memiliki keahlian sesuai bidang tugas. Bali dan Indonesia umumnya dalam pengiriman tenaga kerja bidang kapal pesiar ke mancanegara bersaing ketat dengan sejumlah negara yang juga mengirim pekerja untuk jenis keterampilan yang sama.

"Keterampilan, keandalan, dan kemampuan menguasasi bahasa Inggris dan jenis bahasa asing lainnya merupakan kunci sukses dalam memenangi persaingan pada era global ini," tuturnya.

TKI asal Bali memang hanya tertarik bekerja ke luar negeri di bidang kapal pesiar serta perhotelan dan restoran, sementara di luar aktivitas itu kurang diminati. "Generasi muda kita yang bekerja di kapal pesiar dikenal sangat ulet, disiplin, ramah, dan kinerjanya dapat diandalkan," kata Komang Sujaka.

Animo generasi muda Bali bekerja di kapal pesiar dan bidang perhotelan cukup besar, terutama setelah terjadi kelesuan pariwisata dampak tragedi bom Bali, 12 Oktober 2002 dan 1 Oktober 2005.

Komang juga menambahkan, Bali dalam mengirim TKI ke luar negeri menerapkan kebijakan khusus, yakni calon harus memiliki keterampilan khusus dan tidak mengirim tenaga pembantu rumah tangga atau tenaga sektor nonformal lainnya. "Dengan demikian, permasalahan yang dihadapi TKI asal Bali dapat ditekan sekecil mungkin dan selama ini hampir tidak menghadapi permasalahan yang berarti," ujar Komang Sujaka.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com