Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kerin Melahirkan Sendirian di Pinggir Sungai

Kompas.com - 08/11/2008, 18:31 WIB

KEDIRI, SABTU - Waktu masih tegolong pagi buta, sekitar pukul 05.00 WIB Sabtu (8/11). Warga Dusun Jombangan, Desa Tertek, Kecamatan Pare, digegerkan adanya penemuan bayi di teras belakang rumah Ny Alfiah (45).
>
Bayi laki-laki dengan hidung mancung ini dibiarkan tergeletak beralaskan sajadah kecil tanpa sehelai kain pun melekat di tubuhnya. Tali pusar masih melekat. Bayi ini dibiarkan tergeletak dekat tumpukan mebel milik pengusaha mebel Jombangan, Abdul Latif, (47).
>
“Saya terkejut luar biasa saat hendak ke dapur menemukan bayi ganteng. Anak saya, Lisdiyati mau kalau diminta mengadopsi. Anak saya sudah dua tahun belum punya momongan,” kata Alfiah, yang ditemani Lisdiyawati saat mengantarkan bayi temuannya di RS HVA Tulungrejo, Pare.
>
Saat ini, bayi dengan berat 3 kg, panjang 51 cm dengan lingkar kepala 33 cm ini dirawat di Ruang Neonatus rumah sakit swasta tersebut. Menurut dokter yang menangani bayi, Dr Soerjatmono Sp A, saat tiba di UGD RS HVA, kondisinya dalam keadaan Hypotermi. “Suhu badannya di bawah normal. Hanya 35 derajat,” kata Soerjatmono.

>Menurut keterangan yang dihimpun di lokasi kejadian, sang pelaku adalah pasangan remaja yang telah menjalin hubungan. Warga juga curiga dengan Kerin Yuanita (17) Jebolan SMP asal Dusun Jombangan, Desa Tertek, Kecamatan Pare, Kabupaten Kediri yang tampak lebih gemuk dan selalu mengenakan jaket akhir-akhir ini.
>
“Setelah kami menyelidikinya bersama masyarakat, kami menemukan sang ibu bayi itu. Dia adalah pasangan remaja yang hamil di luar nikah tadi,” ujar Ahmad Suri, keppala dusun Jombangan.
>
Menurut Suri Kerin melahirkan bayinya di piggir sungai Jumat (7/11) tengah malam. Saat suasana gerimis. Bungsu dari empat bersaudara ini bejalan menembus dingin dan kegelapan malam menuju tepi sungai. Jarak 200 meter dari rumah ke sungai semakin membuat mual di perutnya tak tertahankan.

Darah segar tercecer di beberapa titik di pinggir sungai. Menurut keterangan yang dihimpun Surya, Kerin sudah dua tahun pacaran dengan Jatmiko, 22, tetangganya.
>
“Saya pikir saya hanya buang air besar karena perut terasa mual sekali,” ucap Kerin yang tampak bugar saat dihadirkan di Mapolsekta Pare, Sabtu (8/11).
>
Kerin melahirkan tanpa bantuan siapa pun. Tidak ada dukun bayi apalagi bidan di tengah malam itu. “Saya pikir saya buang air besar biasa,” ucap Kerin.
>
Kerin yang ditemani ayahnya, Suprayitno, mengakui bayi itu adalah hasil hubungan gelapnya dengan Jatmiko. Setelah pacaran dua tahun, mereka kerap berhubungan intim di rumahnya sendiri. Maklum, Kerin tinggal sendirian di rumah karena ibunya menjadi TKI di
Malaysia.

Kerin menuturkan, saat selesai melahirkan, tengah malam itu juga dia langsung mendatangi rumah Jatmiko. Dengan menggedor pintu, Jatmiko akhirnya menerima pacarnya yang menggendong bayi. “Tidak ada yang melihat karena saya lewat gang dekat bambu-bambu,” tambah Kerin.
>
Kepada Jatmiko, Kerin meminta pertanggungjawaban dan meminta Jatmiko untuk mendatangi orangtuanya. Namun karena belum berani, Kerin berpesan biarkan bayi di rumah Jatmiko. Siangnya, Kerin akan mengambil bayinya.
>
Jatmiko yang buruh di salah satu perajin senapan angin di Pare ini tak tahan melihat anaknya. Masih menurut Kerin, Jatmiko akhirnya membuang bayinya ke juragan mebel Jombangan.
>
“Bukan, bukan anak saya yang membuang bayi itu. Tetapi Jatmiko,” kata Suprayitno.
Hingga saat ini, polisi masih memburu keberadaan Jatmiko yang kabur. Bahkan perangkat desa dan tokoh masyarakat juga terus mencari. “Kami hanya melakukan penanganan sementara. Nanti akan kita limpahkan ke Polres Kediri. Ke unit Pelayanan Perempuan dan Anak (PPA) kaerna sang ibu masih 17 tahun,” kata Kapolsekta Pare, AKP Mariadji.

Bagaimana dengan Jatmiko? Mariadji masih terus mencari pria yang diduga pelaku pembuangan bayi montok itu “Kami akan mestikannya setelah Jatmiko ditemukan,” tambah  Mariadji. (nuraini faiq)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com