Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

HL Serinata Hanya Mau Minum

Kompas.com - 31/10/2008, 16:33 WIB

MATARAM, JUMAT — Mantan Gubernur Nusa Tenggara Barat (NTB) HL Serinata, tiga hari belakangan dalam tahanan Lembaga Pemasyarakatan Mataram mulai melunak sikapnya, seperti mau minum air putih serta menerima kunjungan keluarga dan para tamu yang menjenguknya. "Kalau makan, sama sekali beliau belum mau," ujar Lalu Jumaidi, Kepala Kesatuan Pengamanan Lembaga Pemasyarakatan Mataram, Jumat (31/10), di Mataram.

Seperti dikatakan Kepala Kejaksaan Tinggi NTB HM Amari SH, HL Serinata dikenakan sangkaan penyalahgunaan anggaran dan penyalahgunaan dana tak tersangka dalam APBD NTB tahun 2003 yang mengakibatkan kerugian negara Rp 7.938.580.527.

Sejak ditahan pada Senin (27/10) Serinata melakukan aksi mogok makan-minum, bahkan tidur beralaskan tikar di dalam tahanan. Kini Ketua DPD Partai Golkar NTB itu hanya mau minum, tidur beralaskan kasur, menerima kerabat, serta para pejabat dan simpatisannya. "Karena beberapa hari tidak mengonsumsi makanan, selain mungkin adanya tekanan psikologis, kondisi fisik Serinata tampak agak melemah," kata Jumaidi tanpa merinci lebih lanjut.

Samsul Zakaria, salah seorang penasihat hukum Serinata, mengatakan, pihaknya mengajukan penangguhan penahanan ke Kejaksaan Agung agar kliennya menjadi tahanan kota. Surat penangguhan penahanan itu disampaikan langsung Samsul Zakaria ke Kantor Kejagung, 30 Oktober.

Upaya itu ditempuh karena Serinata sangat koperatif, tidak melarikan diri, tidak menghilangkan barang bukti, juga belum adanya dasar hukum yang pasti soal dugaan kerugian negara yang ditimpakan kepada yang bersangkutan. "Dugaan kerugian negara Rp 7 miliar lebih itu baru pernyataan dari orang-orang," kata Samsul Zakaria yang kini masih menunggu jawaban usulan penangguhan penahanan itu.

Dirusak massa

Kapolres Mataram AKBP Triyono BP membenarkan adanya aksi massa yang diduga melakukan perusakan terhadap kediaman Mesir Suryadi, anggota DPR, sekitar pukul 11.30. Rumah Mesir di Jalan Pariwisata Mataram itu dilempari batu, mengakibatkan kaca jendela depan dan kaca ruang tamu rumah pecah. Dua mobil Toyota Kijang dan Toyota Fortuner yang diparkir di rumah itu penyok bagian body-nya dan kacanya pecah. Aparat Kepolisian masih melakukan penjagaan di rumah itu.

Sedikitnya 107 orang yang diduga melakukan perusakan itu diamankan dan dimintai keterangan hingga Jumat sore di Mabes Polda NTB. "Kami lihat nanti peran mereka masing-masing," ujar Kapolres, ditanya soal sanksi yang diberikan kepada mereka.

Mereka ini sebelumnya melakukan unjuk rasa dan mendatangi Kantor Kejati NTB, untuk, antara lain, minta penangguhan penahanan HL Serinata. Setelah itu ada yang pulang dan ada yang menjenguk Serinata di LP Mataram. Namun, hanya lima orang yang diizinkan masuk menemui Serinata.

Ditanya keterkaitan penahanan HL Serinata dengan massa yang merusak rumah Mesir Suryadi, Kapolres Triyono menjawab, "Itu yang kita masih mencari tahu."

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com