Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Menjaga Harga Karet Stabil

Kompas.com - 31/10/2008, 15:58 WIB

JAKARTA, JUMAT - Imbas perlambatan ekonomi dunia ternyata menyentuh juga harga karet dunia. Sempat perkasa, harga karet alam mentah kini cuma nangkring di kisaran 2 dollar AS per kilogram. "Tapi, penurunan harga karet alam lebih disebabkan oleh krisis lho, bukan faktor fundamental," kata Menteri Perdagangan Mari Elka Pangestu terkait pemaparan hasil akhir Pameran Perdagangan Indonesia (TEI) 2008, Jumat (31/10).

Sementara itu, Dewan Internasional Tripartit untuk Karet (ITRC) bersama Konsorsium Terbatas Karet Internasional (IRCo) seturut hasil pertemuan di Bangkok yang diteken pada 19 Oktober menekankan pentingnya percepatan peremajaan tanaman karet. Para anggota ITRC yakni Indonesia, Malaysia, dan Thailand segera melakukan peremajaan dari 112.000 hektare menjadi 169.000 hektare pada 2009. Dengan cara ini, bakal terjadi pengurangan produksi karet alam di pasar sebanyak 215.000 ton pada tahun tersebut.

Thailand, pada sisi lain, melakukan pengurangan perluasan kebun karet. Caranya, tanaman karet diganti dengan tanaman lainnya.

Indonesia, Malaysia, dan Thailand memasok 70 persen kebutuhan karet alam dunia. Tahun ini, produksi karet dunia sebesar 10 juta ton. Angka ini mengalami kenaikan 3,8 persen ketimbang tahun lalu.

Sedangkan, permintaan rata-rata 9,8 ton. Angka ini naik 2 persen jika dibandingkan pada 2007 lalu.

Sementara itu, China adalah konsumen karet terbesar dunia. Sampai dengan Agustus 2008, China sudah menyerap 1,1 juta ton dari prediksi awal 1,8 juta ton.

 

 

 

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com